Menemukan Makna Hidup dan Cita-Cita dari Kelas Inspirasi

Makna hidup. Dua kata yang didapatkan Aura Fara Aulia selepas memberikan materi dalam kegiatan Kelas Inspirasi di SDN 69 Kota Jambi, pada Senin (13/1)

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/jaka hendra baittri
Kegiatan Kelas Inspirasi di SDN 69 Kota Jambi, pada Senin (13/1/2020) lalu. 

Menemukan Makna Hidup dan Cita-Cita dari Kelas Inspirasi

TRIBUNJAMBI.COM-Makna hidup. Dua kata yang didapatkan Aura Fara Aulia selepas memberikan materi dalam kegiatan Kelas Inspirasi di SDN 69 Kota Jambi, pada Senin (13/1) lalu.

Setelah dirinya menjelaskan profesi penyiar radio pada murid-murid sekolah itu.

Sesekali murid-murid tertawa memperhatikan cara Aura menjelaskan pekerjaannya melalui contoh-contoh dan gambar-gambar.

Selain pengenalan profesi anak-anak di ruang kelas yang diisi oleh Aura juga ketagihan dengan ice breaking-nya yang bernama Dance Ubur-ubur.

“Iya mereka minta dance ubur-ubur terus,” kata Aura tertawa ketika mengingat-ingat, sembari memerbaiki letak kacamatanya.

Kegiatan Kelas Inspirasi di SDN 69 Kota Jambi, pada Senin (13/1/2020) lalu.
Kegiatan Kelas Inspirasi di SDN 69 Kota Jambi, pada Senin (13/1/2020) lalu. (tribunjambi/jaka hendra baittri)

Dia juga mengajak salah satu murid lelaki untuk menggunakan headphone dan bergaya seperti announcer atau penyiar radio.

Misteri Ayah dan Ibu Anya Geraldine yang Tak Pernah Terungkap, Ternyata Ini Alasan Ganti Nama

LIMA Danjen Kopassus yang Melegenda, Misi Tumpas PKI, Tanggulangi Teroris hingga Pembebasan Sandera

Harun Masiku Perpanjang Daftar Buronan Kakap di Luar Negeri, Ini 4 Nama Lainnya

Murid tersebut sesekali tertawa karena canggung. Meski pun begitu Aura merasa dirinya menemukan makna lain dalam hidup ketika berhadapan dengan anak dan memberi pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan yang dilakoninya.

Seperti mencoba memahami anak-anak dan memberi pengetahuan dengan cara menyenangkan.

“Kita juga harus menjelaskan dengan bahasa yang sederhana pada mereka,” katanya yang saat itu menggunakan kemeja flanel biru motif kotak-kotak.

Selain Aura ada pula Tri Hastati (47) dari pemadam kebakaran. Dirinya bersemangat mengajari anak-anak tentang jiwa pemadam kebakaran.

“Karena dengan adanya semangat pemadam kebakaran ini bisa saling membantu ketika ada bencana,” ungkap Hastati.

Dia mengatakan jiwa pemadam kebakaran ini tak harus nantinya bekerja sebagai pemadam kebakaran tapi dalam mencegah dan menyikapi bahaya kebakaran apa pun profesi anak-anak ini nanti.

Hastati mengajarkan tentang teori api dan bagaimana mencegahnya. Dia hampir tertawa mengingat anak-anak ingin mempraktikkan cara memadamkan api, dia melarang karena itu harus ada bimbingan pemadam kebakaran.

Selain pemadam kebakaran ada pula Supervisor Penjualan Petrokimia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved