Munculnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo Bikin Heboh, Batu Besar Dianggap Pertanda
Kehadiran kelompok Keraton Agung Sejagat itu lantas membuat resah warga di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
Munculnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo Bikin Heboh, Batu Besar Dianggap Pertanda
TRIBUNJAMBI.COM-Kemunculan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah menuai perhatian publik.
Bahkan, sejumlah foto aktivitas kegiatan kelompok Keraton Agung Sejagat itu viral di media sosial.
Satu diantaranya ketika mereka menggelar acara Wilujengan dan Kirab Budaya pada Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020)..
Kehadiran kelompok Keraton Agung Sejagat itu lantas membuat resah warga di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
Keresahan itu dikarenakan kelompok itu mengaku sebagai kerajaan baru setelah 500 tahun berakhirnya imperium Majapahit.
• Anies Baswedan Resmi Digugat Korban Banjir Rp 42 Miliar, Begini Reaksi Gubernur DKI Jakarta
• Ahok dan Puput Nastitit Devi Pamer Anak, Veronica Tan Ternyata Tak Mau Kalah, Ini Dilakukannya
• Bocoran Samsung Galaxy S20 yang Bakal Keluar Februari 2020, Ada 5 Varian
Berdasarkan informasi, anggota Keraton Agung Sejagat ini diklaim mencapai sekitar 450 orang.
Berikut sederet fakta kelompok Keraton Agung Sejagat di Purworejo dirangkum TribunJakarta:
1. Sosok Pemimpin
Totok Santosa Hadiningrat disebut-sebut sebagai pemimpin kelompok Keraton Agung Sejagat dan memiliki istri yang bernama Dyah Gitaria, yang kerap dipanggil Kanjeng Ratu.
Totok mengaku, dirinya merupakan Rangkai Mataram Agung yang menjadi juru damai dunia.
Purworejo Kuasai Dunia, Polisi Akan Panggil Raja" />
"Kita umumkan pada dunia bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Koloni yang ada di seluruh dunia ini, menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," ujar Totok di video yang beredar di media sosial..
2. Bantah Kelompok Sesat
Resi Joyodiningrat menuturkan, Keraton Agung Sejagat di Purworejo bukanlah sebuah aliran sesat seperti yang dikhawatirkan warga.
