Pasukan Militer Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat JET Ukraina, Iran Sampaikan Permintaan Maaf!
Secara resmi Iran memberikan pernyataan permintaan maaf terkait pesawat JET Ukraina yang tidak sengaja tertembak.
Beberapa hari lalu, Iran telah membantah bahwa rudal yang menjatuhkan pesawat adalah miliknya.
Namun, AS dan Kanada yakin bahwa Iran yang menjatuhkannya.
• Orang Tua Perlu Tahu, Ini Alasan Dea Memilih Homeschooling untuk Belajar Anak
Kala itu, pesawat sedang berada dalam perjalanan ke ibukota Ukraina, Kyiv.
Pesawat mengangkut 167 penumpang dan 9 awak pesawat dari beberapa negara, termasuk 82 warga Iran, 63 warga Kanada, dan 11 warga Ukraina.
Video Detik-detik Diduga Rudal Hantam Pesawat Berpenumpang 176 Orang di Iran
Di tengah kegelapan langit menjelang subuh di pinggiran ibukota Iran, Teheran, seberkas cahaya kecil yang bergerak cepat terlihat melesat melalui pepohonan, sewaktu seseorang merekam kejadian itu di darat.
Setelah itu tampak kilatan cahaya, tampaknya cahaya kecil itu menabrak sesuatu di udara.
Itu adalah pesawat naas Ukraine International Airlines yang lepas landas hari Rabu (8/1/2020),
• Begini Penjelasan Ahli Forensik Soal Tanda Biru dan Lebam di Tubuh Lina Mantan Istri Sule
Kejadian yang terjadi beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal-rudal ke markas-markas AS di Irak sebagai pembalasan atas tewasnya jenderal senior Iran Qassem Soleimani.
Para pemimpin negara-negara Barat telah menyatakan pesawat itu tampaknya secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara di dekat Teheran.
Iran membantah misil itu sebagai penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Pejabat AS Curiga
Sejumlah media Amerika Serikat, yang mengutip para pejabat AS, melaporkan bahwa Iran secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dekat Teheran pada Rabu (08/01), sehingga menyebabkan seluruh penumpang dan awak meninggal dunia.
Beberapa pejabat AS, sebagaimana dikutip CBS, meyakini bahwa pesawat itu dihantam oleh rudal.
Sebelumnya, pemerintah Ukraina mengaku tengah menyelidiki apakah sebuah serangan rudal menembak jatuh pesawat tersebut, namun kepala badan penerbangan sipil Iran menyebut kemungkinan rudal menghantam pesawat "mustahil secara sains".