GEGER! Pria Ini Bunuh Ibu Kandung Pakai Mandau Lalu Umumkan Lewat Toa Masjid
Peristiwa pria tega bunuh ibu kandung menggunakan senjata mandau itu terjadi di Kotawaringin Timur.
TRIBUNJAMBI.COM - Geger! seorang pria tega bunuh ibu kandung menggunakan senjata mandau.
Usai bunuh ibu kandung pakai mandau, pria itu justru mengumumkan pakai toa masjid.
Peristiwa pria tega bunuh ibu kandung menggunakan senjata mandau itu terjadi di Kotawaringin Timur.
• Politisi Paut Syakarin Bantah Semua Saksi dan BAP, Dianggap Berbelit-Belit Ini Permintaan Hakim
Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Romel, menjelaskan, Firman pelaku pembunuh korban yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri sadar saat melakukan pembunuhan menggunakan senjata mandau , Rabu (8/1/2020) malam.
Meskipun sebut dia, saat itu pelaku mengonsumsi narkoba, apalagi usai melakukan pembunuhan tersebut hingga ibu kandungnya meninggal dunia yang ditebas menggunakan senjata mandau.
Pelaku sebelum mengumumkan kematian ibunya menggunakan pengeras suara/toa di masjid tersebut sempat mandi di kamar mandi.
• Apa yang Sebenarnya Terjadi, Kebakaran Hebat Australia, Lalu Bagaiaman Cara Pemerintah Menanganinya?

"Dia mengaku kepada saksi habis membunuh ibunya. Coba liat di dalam kamar kalo tidak percaya," ujar kapolres menirukan pernyataan pelaku untuk meyakinkan dua saksi yang menanyakan maksud pengumuman di masjid tersebut.
• Jenazah Lina Jubaedah Mantan Sule Telah Dian
• Tes CPNS 27 Januari, Ini Kata BKPSDMD Tentang Lokasi Tes SKD di Kota Jambi
gkat Dari Liang Lahat Untuk Diotopsi, Hasilnya
Kapolres membenarkan, saat ditanya mengapa membunuh ibunya, pelaku mengatakan mendapat bisikan ghaib untuk membunuh namun lain lagi saat ditanyakan, dua kemudian mengaku membunuh karena jengkel sama ibunya."Kami masih dalami motifnya, pengakuannya berubah-ubah," ujar Kapolres.
Jenazah Langsung Dimakamkan
Jenazah Bilu warga Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang tewas dibunuh anak kandungnya, Firmasyah alias Firman mantan Sekdes Sangai, dimakamkan.
Kondisi tubuh korban yang mengenaskan membuat pihak keluarga dengan segera melakukan pemakaman, sesuai syariat agama islam agar jenazah segera dikuburkan.
Camat Telaga Antang, Ciwen, saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2020) mengatakan sudah memjenguk ke rumah duka, karena kejadian tersebut terjadi di wilayah kecamatan Telaga Antang yang dipimpinnya.
Menurut dia, saat berada di rumah duka dia meminta pihak keluarga bersabar atas musibah yang menimpa dan mengimbau agar nasalah tersebut diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk menanganinya.
Camat juga mengatakan, jenazah dikuburkan pada hari ini juga setelah semua keluarga datang ke rumah duka.
"Rencananya jenazah hari ini juga di kuburkan," ujarnya.(*)
Pembunuh Ibunya Ditembak Mati, Anak Korban Ungkap Perasaannya Saat Mendengar Kematian Pelaku
Pendik Agustiawan (35), anak dari korban perampokan dan pembunuhan sadis di warung kopi Jalan Lakarsantri Surabaya ungkap perasaannya saat dengar kematian pembunuh ibunya.
Ia bahkan menyebut jika kematian sang ibu dibayar tuntas, setelah pelakunya ditembak mati oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (26/12/2019) malam.
"Nyawa dibayar nyawa. Kami berterima kasih kepada kepolisian yang tentu sangat berat dengan segala tugasnya. Saya pribadi lega dan bersyukur," ujar Pendik.
• Jarang Diketahui, Gaji Mekanik Paddock MotoGP Bikin Melongo, Capai Segini, Bisa Beli Rumah Mewah
Pendik menyebut jika sang ibu dikenal baik dan ramah kepada siapapun.
Bahkan, anak-anak muda langganan warung kopi milik ibunya itu menganggap almarhumah adalah ibunya sendiri.

"Waktu ibu ndak ada itu banyak sekali yang ngelayat."
"Sampai Pak RT bilang belum pernah ada yang ngelayat orang meninggal sebanyak itu."
"Mereka itu menganggap ibu saya seperti ibu sendiri."
"Karena memang orangnya baik, suka menolong," tambahnya.
Kini, tuntas sudah tugas polisi mengungkap tiga pelaku perampokan dan pembunuhan janda warung kopi di Lakarsantri, 31 Agustus 2017 lalu.
Dua pelaku bahkan sudah divonis masing-masing 13 tahun penjara dan satu lainnya ditembak mati.
Mereka adalah M Rifai (33), warga Jalan Tinalan IV, Kediri yang juga tinggal di Jalan Bagong Ginayan, Gubeng, Surabaya dan Arma Widiantara (34), warga Pucang Kerep, Pucang Sewu Surabaya.
Sementara Riyandi Prasetiawan (36) alias Andi Prasojo alias Slamet Handoyo terpaksa ditembak mati petugas karena melawan menggunakan senjata tajam saat ditangkap.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho menegasakan, buron kasus pembunuhan janda pemilik warung kopi Lakarsantri itu terjadi pada 31 Agustus 2017 lalu.

Tersangka bernama, Riyandi Prastawan (36) ditembak mati Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Riyandi Prastawan yang merupakan warga Jojoran Surabaya itu menjadi buron dua tahun atas kasus tersebut. Polisi pun sebut Riyandi merupakan residivis.
"Pernah ditahan atas kasus senjata tajam di Polsek Gubeng Surabaya, lalu kasus narkoba di Polsek Simokerto," kata Sandi, Jumat (27/12/2019).
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Jenazah Ibu yang Dibunuh Anak Kandungnya Langsung Dimakamkan, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/01/08/jenazah-ibu-yang-dibunuh-anak-kandungnya-langsung-dimakamkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Anak Korban Pembunuhan Sadis di Warung Kopi Lakarsantri Lega: Nyawa Dibayar Nyawa