Menteri Luhut: Jangan Tuduh Kita Pro China Tapi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menjemput investasi ke Uni Emirat Arab ( UEA) pada 11 Januari 2020. Nantinya, ada nilai investasi sebesar

Editor: rida
istimewa
Menteri Koordinator Kemaritiman, Jend. TNI. Purn. Luhut Binsar Pandjaitan berikan arahan kepada masyarakat Banyuwangi untuk ciptakan Start Up, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019). 

TRIBUNJAMBI.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menjemput investasi ke Uni Emirat Arab ( UEA) pada 11 Januari 2020.

Nantinya, ada nilai investasi sebesar 20 miliar dollar AS yang akan masuk ke Indonesia.

Ini sebagai tindak lanjut akan pertemuan Indonesia pada bulan lalu.

Terkait hal itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia tetap membuka peluang kepada negara lain untuk dapat berinvestasi di Indonesia.

Lihat Tubuh Lina Membiru, Sule Bakal ke Rumah Sakit Cari Tahu Hasil Visum Mantan Istri

Murka Nikita Mirzani ke Andhika Pratama, Nyai: Program Gue Apa Elo yang Nyolong Ide Orang Lain?

Bentuk Pusarmu Ungkap Kepribadianmu, Lihat Punyamu yang Mana

Hal ini menepis tudingan, bahwa Indonesia tidak hanya mengandalkan investasi dari China.

"Jadi jangan bilang China-China melulu. Jadi jangan tuduh kita pro China saja. Kita siapa saja yang mau asal memenuhi lima syarat kriteria," ujar Luhut ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Investasi tersebut nantinya akan disalurkan ke energi dan gas, termasuk ke PT Pertamina (Persero).

Selain itu Masjid Agung di Solo juga akan mendapatkan gelontoran 40 juta dollar AS sebagai bentuk hadiah Putra Mahkota UEA.

"Kebanyakan untuk oil and gas, sampai petrochemical. Yang lainnya kecil, pertanian kecil, pendidikan kecil, yang besar itu oil, gas, and chemical," ujarnya.

Pembangunan ibu kota negara baru juga dimasukan dalam pembahasan investasi dengan UEA.

Pembiayaan ibu kota negara baru ini akan diarahkan melalui sovereign wealth fund ( SWF) atau lembaga pengelola dana kekayaan negara.

Animo Warga Ikut Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Kota Jambi Tinggi Bikin Jaringan Internet Lemot

Musim Hujan, Komplek Kantor Kemenag Muarojambi Selalu Kebanjiran, Ini Solusi yang Dilakukan Dinas PU

Siapa Sebenarnya Reynhard Sinaga WNI yang Dihukum Seumur Hidup Itu Ternyata Lulusan S1 Arsitektur UI

"Rencana akan diarahkan mungkin akan membentuk SWF bersama. Nah dari sana bisa saja untuk Kalimantan," ucap dia.

Beberapa nota kesepahaman atau MoU yang akan ditandatangani antara lain di bidang energi, kesehatan, pendidikan, dan Sovereign Wealth Fund (SWF).

Selain itu, pertemuan tersebut untuk mempersiapkan MoU untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Dalam hal ini ADIA (Abu Dhabi Investment Authority) akan menjadi mitra bagi Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved