Berita Internasional
Kekuatan Militer Iran yang Niat Balas Dendam ke Donald Trump Setelas AS Rudal Mati Panglimanya
Kekuatan Militer Iran yang Niat Balas Dendam ke Donald Trump Setelas AS Rudal Mati Panglimanya
Kekuatan Militer Iran yang Niat Balas Dendam ke Donald Trump Setelas AS Rudal Mati Panglimanya
TRIBUNJAMBI.COM, TEHERAN - Tidak terimanya Panglima Iran, Qassem Soleimani tewas dirudal Amerika Serikat.
Iran pun berjanji bakal melakukan balas dendam.
Soleimani tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Komandan Pasukan Quds itu tewas pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu setelah konvoi mobil yang ditumpanginya dihantam rudal AS.
• VIDEO: Iran Tawarkan Hadiah Rp 1,1 Triliun untuk Kepala Donald Trump, Klaim Akan Serang Gedung Putih
• Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Perairan Tanjab Timur, Ini yang Dilakukan Nelayan Saat Melaut
• Amerika vs Iran Tanda Perang Dunia 3, Paranormal Wirang Birawa Prediksi Dampaknya di Indonesia
• VIDEO Detik-detik Suasana Pemakaman Jenderal Iran Qassem Soleimani di Teheran, Hadir Hassan Rouhani
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyerukan "serangan balasan terhadap penjahat" yang menewaskan Soleimani.
Sementara Presiden Donald Trump beralasan, Jenderal Qasem Soleimani dibunuh demi "menghentikan perang, bukan memulainya".
Dilansir BBC Indonesia, berikut merupakan kekuatan militer Iran setelah mereka berencana membalas kematian Soleimani.
1. Berapa jumlah personel militer mereka?

Menurut lembaga kajian Inggris, International Institute for Strategic Studies, Teheran, diperkirakan memiliki 523.000 tentara aktif.
Jumlah itu mencakup 350.000 personel reguler dan 150.000 anggota Garda Revolusi yang merupakan cabang elite militer mereka.
Kemudian, terdapat 20.000 anggota Garda Revolusi yang masuk angkatan laut dan melakukan operasi di wilayah Selat Hormuz.
Garda Revolusi juga membawahkan Unit Basij, beranggotakan para relawan dan kadang dikerahkan untuk menumpas perlawanan dalam negeri.
Didirikan 40 tahun silam, Garda Revolusi berfungsi mempertahankan sistem Islam di Iran dan berkembang menjadi kekuatan utama di bidang militer hingga politik.
Meski anggotanya lebih sedikit dari tentara reguler, Garda Revolusi Iran dianggap sebagai kekuatan militer yang sebenarnya.
2. Bagaimana operasi militer di luar negeri?
