Bendera Merah Dikibarkan di Masjid Jamkaran, Penanda Iran Marah Besar Atas Serangan AS
Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.
Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang jenderal Iran terbunuh saat serangan rudal Amerika serikat.
Amerika Serikat telah membunuh Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani.
Hal ini membuat Iran marah besar hingga mengibarkan bendera merah
Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran yang berada di Qum, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.
Bendera merah tersebut dipasang satu hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang dilakukan Amerika Serikat.
Sebagian kalangan menilai Iran membentangkan bendera merah tersebut sebagai isyarat mereka telah bersiap melakukan perang total untuk membalas kematian Soleimani yang dirudal drone AS di Irak.
• Serangan Cyber Trump vs Iran, Situs Pemerintah AS Dibobol, Wajah Potus Diganti Jadi Begini
• Kalau Perang Dunia Ketiga Meletus di Timur Tengah, Ini Adu Kekuatan Militer Iran vs Amerika Serikat
• Siapa Sebenarnya Qasem Soleimani, Jenderal Top Iran yang Tewas Dalam Serangan Atas Arahan Trump
Bendera merah dalam tradisi Syiah melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.
Berkibarnya bendera merah ini juga dipandang sebagai peringatan bahwa Republik Islam Iran siap memenuhi janjinya untuk menyerang Amerika dan Donald Trump.
Kata-kata yang ditulis di bendera “perang" adalah, "Mereka yang ingin membalas darah Husein". Husein adalah cucu dari Nabi Muhammad yang gugur di Padang Karbala. Dalam kepercayaan muslim Syiah, Husain adalah Imam Suci ketiga setelah Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali.
Incar 35 target
Beberapa media pemerintah Iran mengungkapkan Dewan Keamanan Nasional telah merilis 35 target sebagai bagian dari aksi balas dendam mereka kepada Amerika terkait pembunuhan Soleimani.
Operasi ini diyakini akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.
Hal serupa juga telah diprediksi seorang staf senior kongres AS. Kepada Time Magazine, sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan, serangan balasan dari Iran dapat dilihat "dalam beberapa minggu" baik di dalam maupun di luar negeri.
Staf itu mengatakan: 'Tidak ada indikasi bahwa akan ada penurunan ketegangan dalam waktu dekat. Satu-satunya pertanyaan adalah seberapa buruk pembalasan yang akan terjadi dan di mana, serta apa yang akan terjadi.”