Ustaz Mukminin Kaget saat Cahaya Senter Menyorot 1 Anak dan 2 Induk Harimau, Posisi Telungkup

Masyarakat Desa Sri Kembang, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir dihebohkan dengan penampakan harimau.

Editor: Duanto AS
Ehdi Amin/Sriwijaya Post
Warga yang gempar karena serangan harimau di Pagaralam, Sumatera Selatan. 

Menurut Katemin, jarak antara dia dan harimau saat itu hanya sekitar 60 centimeter.

"Saya melangkah ke depan dua langkah, harimaunya juga melangkahkan kakinya dua langkah, matanya melotot dan kumisnya langsung berdiri, panjangnya sekitar 2 meter, saat harimau melotot mata saya pun tetap kuatkan diri menatapnya," ujar Katemin.

Katemin lalu berbicara pada harimau tersebut "Aku dak nganggu kau, kau jangan ganggu aku, aku disini nyari makan, kau silakan nyari makan di tempat lain."

Kemudian Katemin perlahan-laham mundur, namun posisi tubuhnya tetap berhadapan dengan sang harimau.

"Saya berdoa ya Allah beri aku keselamatan, saya terus mundur lalu saya lihat dia hanya diam dan kemudian langsung menjauh, dari kejauhan saya lihat dia pergi dan mengarah ke pemandian," katanya.

Katemin mengatakan dirinya sama sekali tak menyangka kalau keponakannya yakni Sulis saat itu sedang mandi.

"Setelah saya melihat harimau, langsung pulang dan memberitahu orang rumah agar anak-anak jangan berkeliaran di luar karena ada harimau dan saya pun melaporkannya ke Kadus," katanya.

Ia pun terkejut saat mengetahui keponakannya diterkam harimau.

"Saya sama sekali tidak tahu, dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi saat tahu kalau ternyata setelah bertemu dengan saya, harimau itu menerkam sulis," ujar Katemin sedih.

Mandi di Kebun

Sebelumnya Ratemi (50) dan Purwanto (50) warga Dusun V Sidodadi Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muaraenim tak menyangka kalau putri pertamanya Sulis Setiawati bin Purwanto (30) menjadi korban yang diduga diterkam Harimau saat sedang mandi.

Tampak suasana duka memenuhi kediaman Purwanto yang tak lain adalah orang tua korban, tetanggapun tak henti-hentinya berdatangan.

Baik yang ingin menyampaikan bela sungkawa maupun yang ingin tahu cerita terkait kejadian yang menimpah ibu dari satu anak tersebut.

Dikatakan Ratemi (50), sebelum tewas, korban masih sempat bertemu dan pamit dengannya karena ingin mandi sembari mengecek kebun durian miliknya yang sedang berbuah.

"Dia sempat pamit dengan saya, dan bilang katanya mau mandi di kebun, namun sempat saya suruh bayar arisan dulu, dan kemudian dia sempat minta makan di rumah neneknya," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa setelah korban pergi mandi, hingga sore korban tak kunjung pulang.

"Dan tiba-tiba saya dengar wak korban, kakak saya pulang ke rumah dan bilang bahwa ia bertemu dan berhadapan dengan harimau, ukurannya sekitar 2 meter," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved