Mahasiswi Telkom University Jadi Korban Aksi Menjijikkan Seniornya, Berawal dari Lampu Tumblr

Kejadian tersebut berawal dari pelaku FGS (21) mengembalikan lampu tumblr milik korban ke asrama putri mahasiswa baru.

Editor: Duanto AS
Kompas.com
Ilustrasi pelecehan seksual 

Mahasiswi Telkom University Jadi Korban Aksi Menjijikkan Seniornya, Berawal dari Lampu Tumblr

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang mahasiswi Telkom University menjadi korban aksi menjijikkan seniornya.

Kini, akibat peristiwa itu terungkap kondisi mengenaskan mahasiswi Telkom University.

Sang mahasiswi mengalami trauma, bahkan dikabarkan berniat bunuh diri.

Kisah mahasiswi Telkom University yang jadi korban tindakan asusila itu menjadi viral setelah diunggah sejumlah media, termasuk Tribun Jabar (jaringan Tribunjambi.com).

Resmi Jadian? Luna Maya Kepergok Gandeng Mesra Ryochin Sepanjang Acara Pesta Pernikahan Teman

Syahrini Akhirnya Bongkar Awal Mula PDKT Reino Barack hingga Menikah, Masih Pacaran Luna Maya?

Detik-detik Aurelia Terkena Sihir di Danau Kumbang? Setelah 8 Jam Perjalanan Tolak Pulang Jakarta

Peristiwa asusila itu terjadi setahun lalu, namun baru kini menjadi berita viral.

Menurut pendamping korban dari United Voice, sebuah komunitas mahasiswa di kampus Telkom University, Bahrul Bangsawan, kejadian tersebut saat korban masih semester satu berusia 19 tahun.

"Memang kejadian tersebut terjadi sejak 2018 tapi mulai mencuat kembali 2019," ujar Bahrul Bangsawan, saat dihubungi, Senin (30/12/2019).

Bahrul menceritakan kejadian tersebut berawal dari pelaku FGS (21) mengembalikan lampu tumblr milik korban ke asrama putri mahasiswa baru.

Lampu itu yang dipinjamkan ke pelaku untuk acara Farewell Party pada 22 November 2018.

"Setelah itu pelaku mulai melakukan interaksi yang intens melalui media sosial," tuturnya.

"Korban merasa perlakuan pelaku pada saat pertama kali ketemu (first impression) sangat baik, gentleman dan alim," kata Bahrul.

Bahrul mengatakan dengan kebiasaan korban yang sangat menghormati orang lain terutama senior, korban merasa segan jika hanya membaca isi pesan tersebut tanpa membalasnya, walaupun dalam keadaan risih.

Sehingga, kata Bahrul, komunikasi berlanjut seiring berjalannya waktu.

Sikap segan korban ini, kata Bahrul adalah kebiasaan saat SMK dulu yang sangat segan dan takut terhadap otoritas senior.

"Pelaku mulai menarik simpati korban dengan bercerita banyak hal kepada korban, sehingga pelaku meminta kepada korban untuk menemaninya menonton di bioskop, dengan dalih pelaku merasa kesepian," ucap Bahrul.

Menurut Bahrul, karena korban empati terhadap pelaku, korban pun menuruti kemauan pelaku untuk nonton bersama di bioskop.

Setelah itu, sebelum acara SeeFest 2018 pada 30 November 2018.

Seebelum kejadian tersebut, pelaku sempat memaksa korban untuk mengirimkan foto seksi korban kepada pelaku.

"Siangnya, Korban diajak pelaku ke kosan pelaku dengan dalih supaya lebih mudah untuk persiapan ke bioskop," ujar dia.

Di kosan tersangka, kata Bahrul, di situlah kekerasan seksual atau pencabulan itu terjadi.

"Korban sontak menolaknya tapi pelaku tetap mencium korban dan “hubungan” tersebut terjadi," kata dia.

Bahrul menjelaskan, korban tak melakukan perlawanan karena dalam tonic immobility, atau kondisi korban pelecehan seksual mengalami “kelumpuhan sementara” atas respon stimulasi apapun yang diterima tubuhnya.

"Setelah kejadian itu, pelaku tetap mengajak korban untuk nonton di bioskop pada sesi midnight.

Saat tayangan film berlangsung pelaku meminta korban untuk menciumnya dan melakukan tindakan asusila, tapi korban menolak," jelasnya.

Setelah nonton, kata Bahrul, kondisi hujan sangat deras.

Dalam kondisi hujan yang sangat deras pelaku tetap memaksakan untuk menerobos hujan. Keduanya pun basah kuyup.

Korban minta pulang ke asrama putri di kampus.

"Tapi pelaku menolak dan mengatakan pelaku tidak akan melakukan apapun ke korban. Dan korban dibawa pelaku dan “hubungan” tersebut terjadi lagi," kata dia.

Menurut Bahrul, korban tidak melawan, ketakutan dan bingung harus melakukan apapun (tonic immobility).

"Selain pemaksaan berhubungan seks terhadap korban, pelaku juga memaksa korban melakukan tindakan asusila lainnya yang menjijikan," kata dia.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews.com)

Bahrul memaparkan, korban di kosan pelaku sekitar satu minggu. Korban mengalami trauma ringan pasca kejadian tersebut.

"(Korban) Bingung harus melakukan apa dan terpaksa mengikuti keinginan pelaku, dan terus menemani pelaku pada setiap saat keluar dari kosan," ujarnya.

Bahrul memaparkan, Korban berusaha memahami kondisi dan memanipulasi perasaannya agar pelaku simpatik, dan pada suatu titik korban pergi dan tidak pernah kembali.

"Pelaku melakukan teror kepada korban sampai dengan korban melarikan diri ke tempat salah satu UKM, pelaku berhenti melakukan teror. Pada bulan Ramadhan tahun 2019," kata dia.

Pelaku menghubungi korban, kata Bahrul, dan mengirimkan hal tidak senonoh.

"Korban marah dan melaporkan kepada senior dan pelaku meminta maaf," ucapnya.

Tanggapan Telkom University

Telkom University hingga kini belum bisa memastikan kebenaran berita dugaan adanya mahasiswi yang mendapatkan kekerasan seksual dari seniornya.

Dalam isu yang beredar korban mengalami trauma, hingga disebutkan sempat melakukan percobaan bunuh diri.

Direktur Sekretariat Universitas Telkom University, Lia Yuldinawati, mengaku pihaknya baru mengetahui berita yang simpang siur, Sabtu (28/12/2019)

"Jadi Tekom University sendiri, sekarang sedang melakukan investigasi, mengumpulkan fakta-fakta, serta mengumpulkan semua pihak yang terkait dengan kejadian ini," ujar Lia, saat ditemui di Telkom University, Senin (30/12/2019).

Lia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan berita terpisah dari beberapa pihak.

"Memang ada beberapa nama yang ada di sini (Telkom University) dan ada beberapa yang belum bisa dibuktikan kebenarannya, prosesnya masih berlanjut," ujar Lia.

Memang kata Lia, terdapat nama yang beredar tercatat sebagai mahasiswa, tapi apakah masih aktif atau tidak itu masih harus klarifikasi kembali, sebab ada beberapa yang terkait belum bisa ditemui.

"Untuk yang disebutkan terduga korban dan terduga pelaku, terus terang belum (menemui) tetapi dengan pihak yang menyebarkan (berita), karena ini kami dapatkan dari instalgram salah satu akun, itu sudah bertemu dan akun tersebut bukan merupakan internal komunitas kampus," ujar dia.

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jabar berjudul: Kronologi Lengkap Mahasiswi Telkom University Diduga Dicabuli Senior, Alami Tindakan Menjijikan

Ribuan Ekstasi Diblender Campur Detergen, Kapolda Tak Mau Jambi Masuk 10 Besar Pengguna Narkoba

10 Foto Negeri di Atas Awan Bukit Tempurung di Merangin Jambi, Tempat Wisata Tahun Baru 2020

Daftar 15 Tempat Wisata di Jambi untuk Liburan Akhir Tahun 2019, Dekat dan Murah untuk Keluarga

CERITA Ginanjar Bisa Nikahi Tiara Amalia yang Beda Usia 32 Tahun, Sempat Terkejut Dengar Permintaan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved