Tahun Baru 2020

Bolehkah Umat Muslim Merayakan Tahun Baru? Ini Kata UAS dan Ustaz Khalid Basalamah

Selasa besok adalah hari terakhir di 2019, dan Rabu akan memasuki tahun baru 2020. Bagaimana hukum merayakan tahun baru?

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
Kolase/TribunJambi.com
Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Khalid Basalamah. Bagaimana hukum umat Muslim merayakan tahun baru? Ini kata kedua ustad kondang tersebut 

Khalid basalamah menyontohkan perbuatan Nabi Muhammad SAW saat tahun baru 1 Muharram. 

Dr Khalid Basalamah LC MA
Dr Khalid Basalamah LC MA (TRIBUN TIMUR/SALDY)

Ternyata Nabi tak pernah merayakan tahun baru 1 Muharram, apalagi tahun baru Masehi.

"Apakah Nabi pernah merayakan tahun baru 1 Muharram? Tidak pernah ada Nabi merayakan tahun baru 1 Muharram apalagi tahun baru Masehi," kata Ustaz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya. 

"Saya tidak mengerti, malam tahun Masehi mereka mengadakan acara ceramah lah, tablig akbar lah, nanti jadi rutin setiap tahun," ujarnya lagi.

Apa Artinya Jika Ada Ular Masuk ke Rumah? Ini Kata Ustaz Abdul Somad dan Khalid Basalamah

Ustaz Khalid Basalamah bahkan menyarankan MUI untuk turun tangan mengeluarkan fatwa untuk mengharamkan acara malam tahun baru.

"MUI keluarkan fatwa tidak boleh, kalau dibiarkan tiap tahun akan jadi masalah. Akhirnya orang beranggapan orang non muslim rayakan dengan mabuk-mabukan, orang Islam rayakan dengan ceramah," tandasnya.

Sejumlah Daerah Larang Perayaan Tahun Baru

Sejumlah daerah melarang penggunaan kembang api dan petasan saat merayakan malam pergantian tahun baru 2020.

Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan agar tetap kondusif.

Sebagai solusinya, beberapa pemerintah daerah menyiapkan acara pengganti. Seperti car free night hingga doa bersama.

Berikut daerah yang melarang penggunaan kembang api dan petasan saat tahun baru:

1. Kota Surakarta

Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sudah tiga tahun terakhir ini tidak mengizinkan warganya untuk merayakan tahun baru dengan cara menyalakan kembang api atau petasan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Surakarta Hasta Gunawan, kebijakan itu dilakukan untuk menjaga keamanan.

Karena Kota Surakarta dianggap sebagai barometer keamanan nasional.

Selain Berdakwah, Ini 3 Bisnis Ustaz Abdul Somad yang juga Jadi Sumber Penghasilannya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved