Deretan Penyebab Tak Terduga Serangan Jantung - Suara Keras hingga Nyeri Bahu

Serangan jantung juga dapat disebabkan oleh adanya penyempitan pada arteri koroner yang menghambat aliran darah.

Editor: Suci Rahayu PK
Kompas.com
Ilustrasi 

Peradangan berupa bercak merah pada kulit kering yang disertai dengan sisik berwarna abu-abu.

Meski tergolong sebagai penyakit kulit, tapi psoriasis juga bisa menjadi penyebab serangan jantung yang tidak terduga.

Penelitian mengungkapkan bahwa risiko serangan jantung pada orang yang memiliki psoriasis meningkat hingga 2-3 kali lipat.

Pasalnya, peradangan akibat psoriasis juga dapat merusak arteri jantung dari dalam, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

Sementara itu, orang dengan psoriasis memiliki kecenderungan terhadap kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes. Ketiga hal ini juga membahayakan kesehatan jantung Anda.

Hari Ini Tepat Ulang Tahun Nike Ardilla, Lihat Foto-foto Fashionnya Kini Kembali Hits Kembali

Dulu Jonatan Christie dan Kevin Sanjaya Nyaris Kecanthol Cewek Australia, Ini Kisahyang Terjadi

Terlalu sering minum obat pereda nyeri NSAID

NSAID adalah obat pereda nyeri yang digunakan untuk mengobati demam, peradangan, keseleo, sakit kepala, migrain, hingga dismenore (nyeri kram menstruasi). Contohnya adalah aspirin dan ibuprofen.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases mengungkapkan bahwa orang yang sering menggunakan obat NSAID untuk mengobati infeksi pernapasan memiliki peningkatan risiko serangan jantung hingga 3,4 kali lipat.

Penyebabnya belum diketahui, tetapi menurut seorang pakar jantung, obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan yang dapat memungkinkan peningkatan penggumpalan darah berbahaya di arteri jantung.

Obat NSAID juga bisa meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan retensi cairan. Namun hal ini jarang terjadi.

Untuk itu, hindari mengonsumsi obat NSAID terutama jika Anda berusia lebih dari 50 tahun, atau memiliki faktor risiko hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau seorang perokok aktif.

Polusi udara

Polusi udara berdampak terhadap banyak gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung.

Sebuah penelitian menemukan bahwa terpapar polusi udara dapat memperburuk kadar gula darah, kolesterol, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.

Tidak hanya itu, penelitian lain mengungkapkan bahwa polusi udara dapat mengurangi kolesterol HDL.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved