DOSEN Ungkap Puisi Menggetarkan Mahasiswa Yang TewasTerjebak di Goa Terkenang Saat Alief Cium Tangan
"Malaikat bertopeng telah tiba, diantara deras sungai di mana Tuhan melepaskan tangannya. Hanya mereka yang hancur diikat ketakutan, akankah yakin se
Jenazahnya dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan pada Senin (23/12/2019) sekira pukul 05.30 WIB.
Medan yang sulit membuat proses evakuasi berlangsung lama. Alief bersama 15 rekannya melakukan kegiatan susur goa pada Minggu (22/12/2019).
Rombongan tersebut terdiri dari 9 orang Mahasiswa Unsika dan 6 orang Mahasiswa Polibisnis Purwakarta.
Mapalaska, mendapat permintaan dari mahasiswa Polibisnis Purwakarta untuk sharing soal susur gua.
Mereka tak menyangka cuaca berubah drastis dalam waktu kurang dari satu jam.
Setelah tim setengah jam di dalam gua, tiba-tiba hujan turun lebat.
Saat itu menjukkan waktu pukul 14.30 WIB.
Ketua Adat Mapalaska, Wido Arya Ritaldi mengatakan, begitu hujan turun, tiga orang yang bertugas di mulut gua, sempat memberikan informasi kepada tim yang bertugas di dekat mulut gua.
• Jelang Natal & Tahun Baru, Telor dan Cabai Naik Rp 6.000, Ini Daftar Harga Bahan Pokok di Sarolangun
• Pekan Ketiga Januari 2020, Erick Thohir Bakal Umumkan Dirut Garuda Indonesia yang Baru: Ada Kejutan
• Wajah Momo Geisha Berubah Drastis 180 Derajat Saat Foto Bareng Mayangsari, Bikin Netizen Gagal Fokus
• Tewas Tertimbun Galian PETI di Merangin, Keluarga Dosol Minta Jenazah dikirim ke Pati
Tiga orang yang berjaga kemudian meneruskan informasi perubahan cuaca kepada lima orang yang sedang eksplor di dalam.
"Akhirnya tim eksplore segera menarik diri untuk kembali," kata Wido.
Wido mengatakan, 5 orang tersebut mencoba bergerak dengan cepat.
Namun, saat kedalaman 30 meter di bawah tanah, air tiba- tiba masuk ke dalam gua.
Saat itu, air tiba- tiba muncul dari semua celah dan lubang gua.
Mereka pun terhadang banjir bandang yang muncul dari segala arah.
"Sekitar 30 menit setelah banjir mulai surut, baru korban ditemukan sama rekan-rekan yang selamat," ungkapnya.