5 ALASAN Tak Terduga Seseorang Memilih Untuk Berselingkuh, Usia Ternyata Punya Pengaruh
Sulit sebenarnya menentukan apa yang menyebabkan seseorang bisa berselingkuh. Kita dapat melihat masa lalu seseorang, pilihan karier mereka, atau bah
Sebab aktivitas sinaps otak kita tidak sadar sehingga pikiran tak bisa mengerti kesalahan yang terjadi.
• Selain Rasa Segar Buahnya, Ini Manfaat Kulit Jeruk Bagi Kesehatan Kulit
• 5 Makanan Ini Bisa Bikin Asam Urat Kambuh, Kembang Kol hingga Bayam
• DERETAN 7 Seleb Cantik Terkenal Tajir Melintir, NIkita Mirzani Mah Lewat, Cek Siapa Saja?
• Evakuasi 6 Korban Tertimbun di Merangin, Digali Sedalam 15 Meter, Kisah Puluhan Pekerja Lain Kabur
2. Ulang tahun
Pakar dalam hubungan dan pernikahan, Holly Zink, menyebutkan jika sebuah jurnal yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan kaitan ulang tahun dan perselingkuhan.
Orang-orang lebih besar kemungkinan berselingkuh di tahun-tahun sebelum mencapai dekade baru di usia mereka.
Usia transisi seperti 29 tahun, 39 tahun, 49 tahun, dan seterusnya biasanya jadi momen seseorang mempertanyakan hidup.
3. Pendapatan lebih rendah
Tak bisa dipungkiri perbedaan penghasilan antara pasangan kerap jadi alasan retaknya suatu hubungan.
Asosiasi Sosiologi Amerika Serikat dalam sebuah penelitian di tahun 2015 menemukan jika suami istri berisiko besar untuk selingkuh jika ada kesenjangan penghasilan.
Mereka yang penghasilannya lebih rendah memiliki kemungkinan lebih besar untuk berkhianat dari pasangan.
4. Keinginan menjadi pasangan yang baik
Terdengar aneh dan tak masuk akal, tetapi Sosiolog, Alicia Walker, menemukan jika wanita mungkin selingkuh karena ingin jadi pasangan yang lebih baik.
Selingkuh tak ada hubungannya dengan cinta, hasil survey itu merekam jawaban mayoritas wanita yang selingkuh benar-benar mencintai pasangan mereka.
Motivasi besar untuk selingkuh adalah hubungan seksual, menariknya wanita yang selingkuh mengatakan berhubungan dengan lelaki lain membuat mereka jadi pasangan yang lebih baik.
Sebab mereka tidak menyimpan kekecewaan jika pasangan tak mampu memuaskan.
5. Pertanyaan soal kesetiaan