Tindakan Pasukan TNI Setelah Dua Anggota Dibunuh KKB Papua, Terpancing? Ini Kata Kapuspen

Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang beberapa hari lalu membunuh dua anggota TNI di Intan Jaya Papua.

Editor: Nani Rachmaini
(Facebook/Erizal)
Erizal saat bertugas di Papua. Erizal salah satu korban anggota TNI yang tewas tertembak di Papua, oleh KKB. 

Tindakan Pasukan TNI Setelah Dua Anggota Dibunuh KKB Papua, Terpancing? Ini Kata Kapuspen

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Sisriadi memastikan pasukan TNI yang melakukan operasi perbantuan Penegakan Hukum kepada Kepolisian dan operasi pasukan pengamanan perbatasan di Papua tidak akan terpancing.

Sebelumnya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang beberapa hari lalu membunuh dua anggota TNI di Intan Jaya Papua.

Ia pun memastikan pasukan TNI yang tengah menjalankan dua operasi tersebut bertindak secara profesional dan tetap mematuhi standar-standar Hak Asasi Manusia.

"Kita tidak lihat tindakan itu brutal atau tidak brutal, kita liat Standard Operational Procedure (SOP), lalu ada namanya rules of engagment."

Terungkap Pelaku Sebenarnya, Pembunuhan Mahasiswi Bengkulu yang Dikubur di Belakang Kosan

"Jadi kita tidak ikut brutal, karena kita profesional. Jadi semua tindakan terukur melalui prosedur standard, law of engagement, dan standar-standard HAM kita gunakan."

"Kalau brutal tidak usah jadi TNI."

"TNI tidak brutal, TNI profesional," kata Sisriadi di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat (20/12/2019).

Diberitakan sebelumnya, dua prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Gakum) TNI bersama Polri gugur dalam kontak tembak dengan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Itu ketika melaksanakan tugas dalam menjaga keamanan warga Papua jelang perayaan Natal.

Kontak tembak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua terjadi pada Selasa (17/12/2019) sekira pukul 15.30 WIT.

Pelecehan Seksual Husein Alatas Terungkap Setelah Korban Terbangun dan Merasakan Kejanggalan

Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman mengungkapkan Satgas Gakum TNI bersama Polri sebelumnya beberapa kali mendapat informasi dari warga masyarakat Sugapa bahwa warga masyarakat yang sedang melaksanakan persiapan perayaan Natal mendapat gangguan keamanan.

"Gangguan keamanan itu berupa intimidasi, kekerasan fisik, perampokan, pemerkosaan dan perampasan serta penjarahan harta benda yang dilakukan oleh KKB."

"Diduga adalah pelaku penembakan terhadap tiga tukang ojek pada bulan Oktober 2019," kata Rahman dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Rabu (18/12/2019).

Rapor Pebulutangkis Indonesia 2019, Jonatan Christie, Gregoria Mariska s/d Minions, Jangan Kaget

Rahman nelanjutkan, Satgas Gakum TNI bersama Polri meningkatkan kegiatan patroli pengamanan di tempat yang diduga menjadi basis kegiatan KKB untuk menindaklanjuti laporan tersebut dan melindungi keselamatan dan memberikan rasa aman kepada warga terutama menjelang perayaan Natal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved