Ternyata Niat Prabowo Subianto Ikut Jokowi Cuman Demi Ini, Azyumardi Azra Bahas Cacatnya Demokrasi
Menurut Azyumardi Azra, dugaan mengapa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berpindah kubu ke Jokowi karena ada maksud tak biasa
Menanggapi hal itu, Rocky Gerung tak mau menyebutkan nama.
"Buat saya, seluruh kebijakan saya ini kan bersumber pada rekrutmen," ucap Rocky Gerung.
"Dan dasar rekrutmen itu bukan karena presiden otonom, kan disodorin semua kan."
"Ini presidensialisme tapi tidak otonom, sehingga keluar orkestrasi yang tanpa partitur dari para menteri," sambungnya.
Tak Perlu Tunggu 100 Hari
Menurut Rocky Gerung, hal itulah yang membuat politik akhirnya menjadi bising.
"Politik jadi bising, bukan berirama, tapi bising," ungkapnya.
"Sehingga ide-ide aneh muncul," imbuh Rocky Gerung.
Oleh karena itu, menurut Rocky Gerung, tak perlu menunggu 100 hari untuk mengevaluasi menteri yang gagal.
"Enggak perlu 100 hari buat evaluasi mana menteri yang gagal, justru di awal-awal seperti ini ketahuan mana yang bermutu, mana yang tidak," ujarnya.
Pembawa acara kemudian kembali menanyakan, siapa menteri yang saat ini tidak bermutu.
"Gampang itu, begitu kita Google, keluar itu 3-4 nama yang sekarang jadi public enemy karena tidak mengerti cara bernegara, compang camping kebijakan," ungkap Rocky Gerung.
"Tiga nama itu siapa?," tanya pembawa acara.
Rocky Gerung yang enggan sebut nama malah tertawa dan bertanya pada Teddy Gusnaidi.
"Saya bukan enggak berani (sebut nama), tapi saya malas membayangkan lagi ke**ng**n," ucapnya.