Suami Wanita Ini Dengar Ketukan Aneh dari Peti Mati Istrinya yang Hamil 3 Bulan, Ini yang Terjadi
Namun bagaimana jika seorang wanita yang baru saja hamil lantas mendapatkan musibah hingga divonis meninggal?
Suami Wanita Ini Dengar Ketukan Aneh dari Peti Mati Istrinya yang Hamil 3 Bulan, Ini yang Terjadi
TRIBUNJAMBI.COM - Kehamilan dan hadirnya seorang anak menjadi anugrah tersendiri bagi wanita.
Mereka tidak sabar menunggu hingga sang buah hati dilahirkan ke dunia.
Namun bagaimana jika seorang wanita yang baru saja hamil lantas mendapatkan musibah hingga divonis meninggal?
Di sebuah kota kecil bernama la Entradad di Honduras sebuah kisah aneh terjadi.
Gadis berusia 16 tahun bernama Neysi Perez pada tahun 2015 silam.
Saat itu ia sedang hamil 3 bulan, ia mendadak jatuh dan mulutnya mengeluarkan busa.
Orangtuanya yang panik dengan kondisi perez kemudian memanggil pendeta, mereka mangira gadis ini dirasuki roh jahat.
• Terjawab Sudah Hubungan Luna Maya dengan Faisal Nasimuddin, Hingga Tuliskan Harapan di Tahun 2020
• Nasib Donald Trump di Tangan Ketua Senat McConnel Usai Dimakzulkan DPR AS
• Ada Pihak Ingin Panggung Kekuasaan Termasuk Prabowo Subianto jadi Menteri, Yenny Wahid: Ini Ancaman!
• Ternyata Niat Prabowo Subianto Ikut Jokowi Cuman Demi Ini, Azyumardi Azra Bahas Cacatnya Demokrasi
Namun, ketika Perez akhirnya tidak sadarkan diri, orangtuanya khawatir dan membawanya ke rumah sakit.
Ketika sampai di rumah sakit, doker gagal menyelamatkan Perez dan mengumumkan kematiannya pada keluarganya.
Akhirnya Perez di bawa pulang ke rumah untuk segera dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Setelahnya ia di makamkan, namun sehari setelahnya, suami Perez, Rudy Gonzalez mengunjungi makam istrinya.
Tiba-tiba ia mendengar suara terengah-engah terdengar dari dalam makam beton Perez, dengan segera ia meminta bantuan pada warga.
Setelah itu, Gonzalez dibantu warga mulai membongkar makam beton yang digunakan untuk mengubur Perez.
"Saat saya meletakkan tangan saya di makamnya, saya bisa mendengar suara-suara di dalamnya." kata Gonzalez
"Saya mendengar ketukan, lalu saya mendengar suara. Dia berteriak minta tolong," tambah Gonzalez.
Anggota keluarga beserta warga mati-matian membongkar makam tersebut, setelah berhasil mengeluarkan peti mati tersebut, Perez dan peti matinya diangkut dengan truk.
"Sudah satu hari sejak kami menguburnya. Saya tidak bisa mempercayainya. Saya sangat gembira, penuh harapan." kenang Gonzalez.
Lalu, mereka membawa peti mati yang berisi jenzah Perez ke rumah sakit terdekat di San Pedro Sula dan segera di periksa oleh dr Claudia Lopez.

"Seluruh keluarga bergegas masuk, hampir mendobrak pintu, membawa gadis itu di petinya." kata dr Claudia Lopez.
Meskipun ada upaya untuk menyadarkannya, semua tes yang dilakukan oleh dokter menunjukkan bahwa dia telah mati secara klinis.
Perez kemudian dikembalikan ke kuburan dan dimakamkan kembali di makam yang sama.
"Setelah kami membawanya keluar dari makam, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya. Dia masih hangat, dan saya merasakan detak jantung yang lemah," kata sepupunya, Carolina Perez.
Maria Gutierrez, sang ibu sangat yakin putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan para dokter karena mengumumkan kematiannya terlalu cepat.
Dokter percaya bahwa serangan panik sementara menghentikan jantung Perez.
Beberapa berhipotesis juga mengatakan bahwa dia telah mengalami serangan cataplexy, yaitu hilangnya fungsi otot secara tiba-tiba karena tekanan atau ketakutan yang ekstrim.(*)