Ular Kobra Mulai Masuk Pekarangan Warga di Berbagai Daerah, Begini Cara Mengatasinya!
Munculnya ular kobra di tengah pemukiman masih jadi momok menakutkan bagi warga.
Penanganan korban harus tepat secara medis. Oleh karena itu, tidak disarankan menggunakan obat herbal. Jika gigitan dan paparan bisa ular menyebabkan kecacatan pada korban, maka dapat diberikan pelatihan fisioterapi.
Tentang ular kobra Ular kobra atau disebut juga ular sendok adalah jenis ular berbisa dari suku Elapidae. Disebut ular sendok karena ular ini dapat menegakkan dan memipihkan lehernya, melengkung menyerupai sendok, apabila merasa terganggu atau merasa terancam oleh musuhnya.
Selain itu, ular yang berukuran rata rata 1,3 meter dan bisa mencapai ukuran panjang 1,8 meter ini juga memiliki kemampuan meyemprotkan bisa atau yang disebut venom. Di Indonesia ada dua jenis ular kobra, yakni kobra Sumatera atau Naja sumatrana dan kobra Jawa alias Naja Sputatrix. Kobra Sumatera dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan kobra Jawa, banyak dijumpai di Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Rinca, Sumbawa, dan Flores. Sumber: Kompas.com (Pythag Kurniati, Amalia Zhahrina, Mela Arnani, Nur Rohma Aida, Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Teror Ular Kobra di Musim Hujan, Pemicu hingga Mitos Garam", https://sains.kompas.com/read/2019/12/15/170300423/5-fakta-teror-ular-kobra-di-musim-hujan-pemicu-hingga-mitos-garam?page=all.