Berita Islami
Ustaz Abdul Somad Sebut 3 Amalan Ini Tak Putus Pahalanya Bagi Seseorang Meski Sudah Meninggal
Ustaz Abdul Somad Sebut 3 Amalan Ini Tak Putus Pahalanya Bagi Seseorang Meski Sudah Meninggal
Ustaz Abdul Somad Sebut 3 Amalan Ini Tak Putus Pahalanya Bagi Seseorang Meski Sudah Meninggal
TRIBUNJAMBI.COM - Dalam setiap perjalanannya berceramah ke beberapa tempat, Ustaz Abdul Somad sering mendapat banyak pertanyaan dari jamaahnya.
Ustaz Abdul Somad pernah menjawab beberapa pertanyaan dari para jamaah.
Pertanyaan tersebut mengenai ada seorang yang tidak mempunyai anak dan keturunan, dan doa siapakah yang bisa diharapkan ketika sudah dikubur nanti.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa doa para muslim akan sampai.
"Idza mata ibnu adam ingkotoa amaluhu illa min tsalaasin, Shodaqoh jariyah au ilminyungfa'ubihi au waladin sholihin yad'ulahu" .
Artinya: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sodakoh (sedekah) yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.
”Hadist ini menceritakan tentang amal kita putus kecuali ada amal yang tak putus walaupun sudah meninggal dunia akan terus mengalir pahalanya," kata Ustaz Abdul Somad.
Ia memaparkan, dunia adalah tempat menabur benih dan akhirat adalah tempat mengetam. Penyesalan yang mendalam tiada berguna bagi orang yang meninggal dunia tanpa dibekali amal sholeh selama hidupnya di dunia. Setelah seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara.
"Ini bukan soal cerita cuma doa sampai anak saja, akan tetapi tentang cerita amal kita putus kecuali ada amal yang tak putus," kata Somad.
Ia mencontohkan, orang yang selalu mengerjakan salat duha, mambaca Alqur'an namun setelah meninggal salat duhanya dan baca Alqur'annya putus, artinya tidak ada lagi tambahan amalan dari salat duha dan membaca Alqur'an.
Namun, kata Ustaz Abdul Somad, masih ada amalan yang tidak akan putus walaupun kita sudah meninggal dunia tetap akan mengalir yaitu:
1. Shadaqah jariyah, yaitu sesuatu yang terus-menerus manfaatnya, seperti wakaf tanah, buku-buku, lembaga-lembaga pendidikan, dan lain-lain.
2. llmu yang bermanfaat, seperti mengajarkan sesuatu kepada orang lain atau murid, mengarang buku, dan lain sebagainya.
3. Anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, taat dan bermanfaat bagi orang tuanya, agama, nusa dan bangasa.
"Kemudian mengenai doa anak kepada orangtua itu bukan berarti doa selain anak tidak diterima, akan tetapi sama kedudukannya ketika seoran jamaah berdoa untuk seorang yang lebih tua.
Maka bagi yang tidak mempunyai anak jangan berkecil hati, tetap meminta kepada orang lain supaya mendoakan dengan sebaik-baiknya.
Karena tidak ada ceritanya doa orang lain tak sampai, seperti halnya ketia ada orang meninggal pasti ada doa dan salat jenazah ini membuktikan kita membutuhkan doa dari orang lain," jelas Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya.
• Tandatangani Pakta Integeritas, Ditlantas Polda Jambi Minta Jajarannya Tak Lakukan KKN
• Reaksi Anies Baswedan Lihat Video Honorer Masuk Got Demi Perpanjangan Kontrak, Semua Dapat Sanksi
• Ngadang Duren, Momen Keluarga di Jambi Kumpul Satu Tahun Sekali, Nunggu di Hutan hingga Subuh
• Rahasia Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bocor Karena Asisten Keceplosan, Rafathar Bakal Punya Adik
Sosok Ustaz Abdul Somad
Dilansir dari Wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, pada 18 Mei 1977.
Sebagai pendakwah yang terkenal lewat canal Youtube, Abdul Somad sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
• Sungai Batang Limun Masih Meluap, Banyak Motor Mogok Nekat Terjang Banjir
Dalam ceramahnya, Abdul Somad juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Sebagai penceramah, ia dikenal karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.
Kajian-kajiannya yang baik dalam merangkai kata menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Ustaz Somad lahir di keluarga besar ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.

Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul SOmad dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Ia menamatkan sekolah dasar di SD Al-Washliyah Medan pada tahun 1990.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan dan selesai pada 1993.
Lulus madrasah, ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
• Pacar Jahat, Mahasiswi Cantik UIN yang Dibunuh Kekasih Ternyata sedang Hamil, Begini Kronologinya
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Antara 1996–1998, Abdul Somad sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Abdul Somad pada 1998 mencoba peruntungan dengan mendaftar sekolah ke Mesir.
Saat itu Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar.
Ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya.
Dari proses itu, SOmad memantabkan diri untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Tak berhenti di situ, usai lulus ia langsung melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, ia kembali terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Somad melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.
• 2 Jenderal TNI Kopassus dan Denjaka Karier Meroket, setelah Pembebasan Sandera Bajak Laut Somalia
Jika direkap singkat, maka jenjang Pendidikan formal Abdul SOmad adalah sebagai berikut; SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993, Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996, S1 Al-Azhar, Mesir, 2002, S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006.
Dalam Studi S2 nya, Somad membuat karya ilmiah tesis dengan judul “Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut).
Selain itu, ia juga menulis sejumlah buku best seller yang di antaranya adalah: “37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat dan 33 Tanya Jawab Seputar Qurban.” (Bangkapos.com/Deddy Purwadi)
• Ayu Ting Ting Ngaku Bosnya di ANTV Sering Memarahinya, Bunda Bilqis Sebut Pak Otis Itu Galak Banget
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ustaz Abdul Somad: 3 Amalan Seseorang yang Tidak Putus Pahalanya Meski Telah Meninggal Dunia
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: