Ini Bukti Jokowi Ingin Lepas Dari Genggaman Megawati, Rocky Gerung Beberkan Hal Tak Terduga
Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin lepas dari bayang bayang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ini Bukti Jokowi Ingin Lepas Dari Genggaman Megawati, Rocky Gerung Beberkan Hal Tak Terduga
TRIBUNJAMBI.COM - Bayang-bayang Megawati Soekarnoputri memang tak terlepas dikepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin lepas dari bayang bayang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung melalui channel YouTube pribadinya Rocky Gerung Official yang tayang dari pada Minggu (15/12/2019).
Pengamat Rocky Gerung yakin, Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati Soekarnoputri.
Ia menilai bahwa Megawati Soekarnoputri merupakan beban dari Jokowi.
"Ya kan kita baca pernyataan Pak Jokowi selalu enggak ada beban karena itu saya, kalau orang yang enggak ada beban artinya sebetulnya dia ada beban, kan bisa saja kebalik kan, bebannya pasti Megawati Soekarnoputri," katanya.
Rocky Gerung mengatakan demikian, lantaran sejumlah pernyataan Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi di depan publik.
Termasuk, permintaan jatah menteri pada Kongres PDIP 2019 di Bali beberapa waktu lalu.
"Karena Megawati Soekarnoputri dari awal mengatakan ini petugas partai, di Bali di depan publik langsung todong Jokowi supaya kasih menteri sebanyak-banyaknya tuh," ucap Rocky Gerung.
Sedangkan, Jokowi ingin memperlihatkan identitas politiknya.
"Jadi bagaimanapun Jokowi ingin di ujung kekuasaannya ingin memperlihatkan semacam otensesitas dalam dirinya dengan menjadi aktor poltik dengan mengumpulkan peralatan politik baru," pungkasnya.
Dan peralatan politik baru itu diperlihatkan secara langsung sebagai upaya untuk menghindar dari pengaruh bayang-bayang, bukan sekedar bayang-bayang instruksi dari Teuku Umar
Lihat videonya mulai menit-5:43:
Pada kesempatan itu, Rocky Gerung turut mengomentari soal Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang belum lama berlangsung,