Asusila

Diberi Iming-iming Uang Rp 20 Ribu, Bocah di Trenggalek Jadi Korban Pencabulan Kakek

Seorang kakek berusia 55 tahun asal Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, diduga mencabuli seorang anak di bawah umur.

Editor: Heri Prihartono
huffington post
Ilustrasi korban pencabulan 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang kakek berusia 55 tahun asal Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, diduga  mencabuli seorang anak di bawah umur.

Bermodal tipu daya dan iming-iming uang Rp 20.000, kakek bernama Imam Maksum itu  membujuk bocah tersebut setiap pencabulan.

Bahkan saat dibekuk polisi, kakek itu ngaku kapok lakukan pencabulan.

"Tiga kali (mencabuli). Kapok sudahan," kata Imam, saat gelar tangkapan di Mapolres Trenggalek, Senin (16/12/2019).

GANGSTER Yakuza Kawal Presiden Soekarno saat Kunjungan ke Jepang: Soekarno Diancam Mau Dibunuh

Suara Ledakan hingga Masjid Istiqlal, Ledakan di Dekat Hotel Sriwijaya Jakarta Pusat

Kasur Napi Cewek di Lapas Perempuan Jambi Dibolak-balik, Petugas Tak Kaget Lagi Melihat

Pencabulan pertama kali ia lakukan pada September lalu. Lokasinya di dekat rumah korban.

Imam sering mengawasi gerak-gerik korbannya karena ia sering dimintai tolong orang tua korban untuk mengambil buah kelapa di pekarangan rumah.

"Kemudian diulangi kembali Oktober, dengan iming-iming sebesar Rp 20.000 serta tipu muslihat," kata Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Pencabulan kedua terjadi di gubuk yang lokasinya tak jauh dari rumah korban.

Pelaku, kata Calvijn, membujuk sang bocah dengan alasan untuk bermain bersama.

"Kejadian ketiga di lokasi yang sama, dengan iming-iming yang sama (uang Rp 20.000)," tutur Calvijn.

Pada aksi ketiga itu, seorang tetangga korban tak sengaja melihat aksi pencabulan di gubuk tersebut.

Mengetahui aksinya terendus, Imam lalu buru-buru lari. Saksi itu pun mendatangi sang korban dan mengajaknya pulang.

"Karena saksi belum bisa tanya mendalam ke korban, saksi berdiskusi dengan perangkat dusun. Lalu sang bibi korban berbicara dari hati ke hati kepada anak tersebut," tutur Calvijn.

Dari situlah awal mula aksi bejat Imam terbongkar.

Calvijn bilang, polisi tak percaya begitu saja dengan pengakuan tersangka yang hanya tiga kali mencabuli korban.

Polisi bersama perangkat desa saat ini sedang mendalami kemungkinan adanya korban lain di lingkungan tempat tinggalnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved