warga Muaraenim tewas diterkam harimau
Evakuasi Warga Muaraenim Tewas Diterkam Harimau Butuh 6 Jam, Raungan Harimau Masih Terdengar
Mustadi, warga Desa Pajar Bulan Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, tewas diterkam harimau, Kamis (12/12/2019).
TRIBUNJAMBI.COM - Mustadi, warga Desa Pajar Bulan Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, tewas diterkam harimau, Kamis (12/12/2019).
Kini warga Muaraenim tewas diterkam harimau itu telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
Kapolsek Semendo, AKP Fery didampingi Kanit Binmas, Iptu Awan Setiadi mengatakan, korban saat ditemukan sempat terseret oleh Harimau sekitar 30 meter.
• Aktivitas Terminal Alam Barajo Jelang Natal dan Libur Tahun Baru Masih Normal
• Live Streaming Arsenal vs Manchester City Pekan ke-17 Liga Inggris, Tonton di TV Online Mola TV
Ia juga mengatakan selain mengevakuasi korban, pihaknnya juga mengevakuasi sebanyak 13 orang warga yang berkebun di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ada 7 pondok disana yang berisikan sekitar 13 orang warga, dan semuanya kita evakuasi sampai menunggu situasi yang aman,"
"Kita juga sudah menghimbau warga untuk tidak ke kebun dulu sementara waktu, selain itu kita juga berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," katanya.
Kesaksian Warga
Irian masih tampah syok saat beberapa tamu mengajaknya bercerita terkait peristiwa tewasnya Mustadi diterkam harimau.
Irian (32 tahun) dan istrinya Susanti (50), merupakan saksi keganasan harimau.
Ia dan istri sempat ketakutan dan sembunyi di dalam pondok karena harimau yang menyerang korban masih berkeliaran di lokasi kejadian.
"Kejadiannya tepat pukul 17.30 Wib, Awalnya saya dan korban (mustadi) habis nggeledek (menggiling kopi basah) di pondok saya, kemudian korban mau mikat (nangkap) burung, sementara saya masih dipondok,"
"Namun tiba-tiba saya melihat ekor harimau itu, melihat hal itu saya berteriak dengan wak (korban. Red) sambil ngomong wak awas, ado nenek (panggilan harimau bagi masyarakat semendo) nak lewat,"
"Tidak lama lama saya ngomong, saya mendengar suara wak minta tolong," katanya.
• VIDEO: Live Streaming Juventus vs Udinese Pekan ke 16 Liga Italia, Nonton di TV Online BeinSport
Mendengar korban berteriak, Irian bergegas turun dari pondok.
Ia saat itu melihat korban ternyata sudah roboh dengan kondisi leher terluka.
Sementara harimau itu masih ada disamping korban.
Saat harimau agak jauh, saya mendekati korban.
Ternyata harimau itu tetap mengawasi Irian.
Ia kemudian menutup mulut Mustadi yang setelah diterkam mulutnya terbuka.
"Saat itu saya tidak bisa berfikir lagi, niat saya hanya mau membantu korban dan melihat kondisi korban, saya mendekati korban dengan tubuh yang gemetaran,"
"Setelah menutupkan mulut korban saya bergegas pergi ke pondok, menemui istri saya yang juga shock," katanya.
• Urine Sampai Berdarah, Ini 5 Gejala Kanker Ginjal yang Diderita Vidi Aldiano Pelantun Nuansa Bening
Sesampainya dipondok, ia dan istrinya hanya pasrah dan berusaha berteriak minta tolong kepada warga yang berada disebelah kebun.
"Saya minta tolong Jumhar, tetangga kebun kami, saat ia datang saya minta tolong untuk mencarikan bantuan untuk mengevakuasi kami, saya berusaha kuat, karena saya memikirkan istri saya, jangan sampai ia pingsan,"
"Saya pegang badannya sudah dingin semua, sesekali saya memantau ke lokasi di mana harimau itu ada, saya berusaha memukul seng pondok saya dengan harapan harimau itu pergi,"
"Tapi dia tetap dilokasi dan tidak mau bergeser," katanya.
Dikatakannya ia dan istri saat itu berharap agar bantuan segera tiba.
"Karena kami takut, harimau itu mendatangi pondok kami, saya dan istripun tak henti-hentinya membaca surat yasin selama di pondok, sampai bantuan datang,"
Bantuan datang sekitar pukul 01.30 Wib dini hari.
Saat bantuan datang, Irian masih terpaku di dalam pondok.
Ia sejenak tidak bergerak sewaktu disuruh turun oleh warga.
"Karena kami takut dan trauma," katanya.
• Lapar dan Tak Bisa Bahasa Inggris, Pria Ini Mutilasi dan Makan Wanita Asing yang Menyapanya!
Menurut Irian, saat itu melihat harimau sepanjang 1,5 meter.
"Ekornya panjang hampir menyentuh tanah, warnanya belang keemasan seperti harimau pada umumnya, seumur hidup saya, baru sekali ini melihat harimau secara langsung, rasanya saya seperti mimpi,"
"Saya kasihan, jasad wak (korban. Red) sempat diseret hewan buas tersebut, saya bilang istri saya, kasian wak, terus terang, sampai sekarang saya masih trauma, setiap saat selalu terbayang-bayang kejadian tersebut, ingat wak dan ingat bagaimana harimau itu menerkam wak," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kisah Evakuasi Korban Tewas Diterkam Harimau di Lahat, Berjalan 6 Jam, Masih Dengar Raungan, https://sumsel.tribunnews.com/2019/12/13/kisah-evakuasi-korban-tewas-diterkam-harimau-di-lahat-berjalan-3-jam-masih-dengar-raungan?page=all.