Kronologi Bayi 40 Hari Tewas Bermula Dari Tersedak Pisang Saat Disuapi Ibu Kandung

Seorang bayi 40 hari dikabarkan tewas karena tersedak pisang yang disuapkan ibu kandung.

Editor: Heri Prihartono
Kolase Shutterstock/Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra
  Ilustrasi bayi makan pisang, dan makam bayi yang meninggal karnea makan pisang  

Pemberian MPASI dini berisiko membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, belum lagi jika MPASI tidak disajikan secara higienis.

Banyak penelitian yang menyatakan pemberian ASI eksklusif melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti penyakit pernafasan, infeksi telinga dan penyakit saluran pencernaan yang umum diderita anak-anak, seperti diare.

2. Berbagai reaksi akibat sistem pencernaan bayi belum siap

Bila MPASI diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan bisa menimbulkan berbagai reaksi seperti diare, sembelit/konstipasi, timbulnya gas, dan sebagainya.

Selain itu, tubuh bayi juga belum memiliki protein pencernaan yang lengkap.

Berbagai enzim seperti amylase, enzim yang diproduksi pankreas belum cukup ketika bayi belum berusia 6 bulan.

Begitu pula dengan enzim perncerna karbohidrat (maltase, sukrase), dan lipase serta bile salts untuk mencerna lemak.

3. Bayi berisiko menderita alergi makanan

Memperpanjang pemberian ASI eksklusif menurunkan angka terjadinya alergi makanan.

Usia 4-6 bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”, antibodi (sIgA) dari ASI bertugas melapisi organ pencernaan bayi serta memberikan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi.

Nah, bayi mulai memproduksi antibodi sendiri dan penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6 bulan.

4. Bayi berisiko mengalami obesitas atau kegemukan

Pemberian MPASI dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak.

5. Produksi ASI Mama dapat berkurang

Semakin banyak makanan padat yang diterima bayi, maka dapat berpotensi bayi akan mengurangi permintaan untuk menyusu.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved