TAK Ingin Alami Menopause Dini? Ini Saran Seksolog Dokter Boyke, Wanita Karir Mesti Baca Ya!

Kehidupan keluarga antara suami dan istri lekat dengan kebutuhan hubungan suami istri, yang bertujuan untuk menjaga tali cinta antar kedua belah pihak

Editor: rida
kolase
Ilustrasi menopause 

TRIBUNJAMBI.COM- Kehidupan keluarga antara suami dan istri lekat dengan kebutuhan hubungan suami istri, yang bertujuan untuk menjaga tali cinta antar kedua belah pihak, dan untuk memiliki buah cinta dari kehidupan asmara suami istri tersebut.

Masyarakat Indonesia erat dengan teori yang menyatakan ‘banyak anak, banyak rezeki’, dan teori inilah yang masih diterapkan oleh kebanyakan keluarga di Indonesia.

Maka tak jarang, meski sudah lebih dari 40 tahun, beberapa pasangan masih menginginkan buah hati dari kandungan sang istri.

KECELAKAAN Maut Bus Rombongan TK yang Akan Liburan, Lima Penumpang Tewas dan 24 Luka-luka

Dimulai, Lomba Perahu Tradisional dan Perahu Naga Provinsi Jambi 2019 di Danau Sipin

CARA Berhemat dan Belanja Bijak Saat Harbolnas 12.12, Simak 7 Tips Berikut Ini!

Kontras dengan hal tersebut, banyak pasangan yang sudah tidak bergairah atau adanya penurunan gairah sehingga hubungan suami istri pun sangat jarang dilakukan.

Hal tersebut biasanya terjadi pada wanita atau dari pihak sang istri yang mengalami penurunan gairah secara signifikan, khususnya pada wanita karir yang memiliki kesibukan yang cukup tinggi.

Mendengar fenomena tersebut, Seksolog, dr. Boyke Dian Nugarah menyatakan bahwa sejak usia 40 tahun saja ada beberapa orang yang sudah mengalami menopause, atau yang sering disebut dengan early menopause atau menopause dini.

Ari Askhara Masih Berani Melawan, Bikin Video Tolak Dipecat Jadi Dirut Garuda, Nggak Akan Mundur!

RAMALAN Tiga Shio Yang Harus Waspada Dihari Ini Yakni Kelinci, Naga dan Babi

Anang Hermansyah Meradang Pergoki Ashanty Lakukan Hal Gila Ini, Bikin Semua Orang Susah!

“Kadang-kadang terjadi apa yang dikenal menopause dini. Kenapa bisa terjadi? Biasanya ini dialami oleh para wanita karir yang sibuk, yang pekerjaannya penuh dengan stres, atau dia menderita penyakit seperti anemia,” sambung dr. Boyke.

Wanita dengan karakteristik seperti itu akan lebih mudah kehilangan energi di tempat kerja atau saat di perjalanan.

Akibatnya pada saat di rumah, sang istri hanya memiliki sangat sedikit tenaga, sehingga gairah berhubungan suami istri pun akan turun.

Dr. Boyke pun menambahkan, bagi mereka yang ingin punya anak, maka yang terpenting adalah kondisi tubuh yang sehat, fit, dan tidak sering lelah.

KONFLIK Mas Kawin, Calon Suami Sebar Video Mesum Calon Istri ke Keluarganya, Niat Mengancam Malah

AKHIRNYA Manajer Ungkap Hubungan Marshanda dengan Suami Karen Pooroe, Aku Sempat Jadi

PERAMPOKAN Pakai Senjata Api Beraksi di Warung, Dua Orang Security Tertembak

Ingin Sukses Menurunkan Berat Badan? Menyerahlah Pada Tiga Hal Penting Berikut Ini!

“Kalau mau punya anak itu seperti atlet yang mau bertanding, goalnya adalah pada saat persalinan. Jadi ya harus bugar,” tegas dr. Boyke.

Padahal, pihaknya pun menyebutkan pada usia 40 tahun pasangan suami istri masih mungkin memiliki keturunan, karena masih terbilang jauh dari masa menopause.

Maka, yang langkah yang harus dilakukan adalah dengan menjaga kebugaran tubuh, tidak menghabiskan energi di tempat kerja, serta diimbangi dengan olahraga.

Bisa Timbulkan Masalah Seksual, Kenali Tanda Post Menopause Syndrome

Menopause adalah kondisi ketika wanita sudah tidak lagi mengalami siklus mestruasi secara alami. Fase ini biasanya dialami oleh wanita mulai usia 50 tahun, bahkan 45.

Banyak perubahan yang akan dialami oleh wanita dalam fase ini, karena menopause sangat berkaitan dengan hormon estrogen pada wanita.

Post Menopause Syndrome sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, bahkan pada saat masih muda. Wanita dengan kebiasaan merokok, cenderung lebih cepat mengalami menopause.

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menjelaskan, fase setelah menopause ini menyebabkan penurunan jumlah hormon estrogen secara berkala.

Penting diketahui bahwa estrogen adalah hormon anabolik, yang berpengaruh pada metabolisme tubuh.

“Pada masa menopause ini ada banyak yang terjadi.  Telur itu berhenti produksinya, hormon estrogen tidak lagi diproduksi, sehingga kadarnya menetap cenderung menurun. Kemudian menstruasi juga pasti berhenti. Nah, usia berapa? Biasanya usia 50 ke atas,” jelas dr. Binsar.

Selain perubahan secara hormon, dan kondisi seksual, Binsar juga menjelaskan fase ini akan mengakibatkan perubahan psikologis.

Hal ini perlu diperhatikan, karena wanita dalam fase ini sangat rentan menderita depresi, perasaan menjadi lebih sensitif, dan adanya kecemasan.

Setelah tanda awal ini dialami, perubahan yang biasanya terjadi adalah perubahan secara fisik. Misalnya perubahan pada kulit, dan yang menjadi masalah adalah gangguan metabolism.

“Kolesterol akan cenderung naik, kadar gulanya juga, lalu gangguan berkemih, lalu berakhir pada libido yang menurun,” tambah dr. Binsar.

Hal-hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat kebugaran wanita, yang pastinya akan mengalami penurunan libido.

Post Menopause Syndrome ini nantinya akan menimbulkan keluhan lain pada kehidupan seksual wanita.

“Pertama adalah vagina yang kering. Estrogen yang menurun menyebabkan pembasahan atau lubricant pada dinding vagina, berkurang. Ada yang drop sampai kering, ada juga yang menurun. Ada juga yang mengalami rasa gatal, bahkan nyeri pada saat berhubungan seksual,” jelas dr. Binsar.

Gejala-gejala tersebut biasa disebut dengan atrofi vagina atau penciutan vagina. Kondisi akan menimbulkan masalah dalam berhubungan seksual, sehingga tidak jarang wanita pada usia 50 – 60 tahun sudah tidak mampu melakukan hubungan seksual lagi.

Semakin wanita bertambah tua, maka keluhan terkait hal ini juga akan semakin dirasakan. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperbaiki gaya hidup. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved