Berita Merangin
VIDEO: Banjir di RS Abunjani Ternyata Ini Penyebabnya Sampai Pihak RS Tuding Keluarga Pasien
Jumat (22/11) malam lalu ruangan kebidanan RS Kolonel Abunjani Bangko dibanjiri air hujan. Akibatnya, pasien di ruangan kelas I
Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
VIDEO : Rumah Sakit Kebanjiran, Berman Tuding Ulah Keluarga Pasien
TRIBUNJAMBI.COM,BANGKO -- Jumat (22/11) malam lalu ruangan kebidanan RS Kolonel Abunjani Bangko dibanjiri air hujan. Akibatnya, pasien di ruangan kelas I terpaksa dievakuasi keruangan lainnya.
Ternyata, banjirnya ruangan kebidanan itu dikarenakan tersumbatnya saluran air pembuangan dari plafon ruangan tersebut.
Ada banyak sampah yang menumpuk di atas, seperti plastik asoi, gelas air mineral, bungkus nasi, dan sampah-sampah lainnya.
Manajemen rumah sakit menuding jika terjadinya penyumbatan itu dikarenakan ulah dari keluarga pasien yang membawa sampah keatas.
Sebelumnya banyak keluarga pasien memaksa untuk nongkrong diatas plafon dan membawa makanan dan sampahnya tidak dibuang pada tempatnya.
• Manajemen Tuding Keluarga Pasien Penyebab Banjirnya RS Abunjani, Dedi: Jangan Cari Kambing Hitam
Direktur Rumah Sakit Kolonel Abunjani Bangko Berman Saragih menyebut, akibat pembuangan air yang tersumbat oleh plastik disana, maka air hujan menggenang dan turun.
Menurut dia, diplafon tersebut ada satu saluran air dan itu tersumbat oleh plastik bekas minuman. Namun demikian, jika dipantau dari bawah, plafon tersebut memiliki tiga lobang pembuangan air, kemungkinan besar semuanya telah tersumbat oleh sampah yang menumpuk diatas.
"Waktu itu curah hujan memang tinggi, air yang turun tidak sesuai dengan saluran pembuangan yang ada sehingga merembes kebawah," kata Berman.
Untuk persoalan ini, Berman menyebut akan segera melakukan perbaikan dengan menambahkan saluran pembuangan lagi.
• Jalan Enam Desa di Kecamatan Sungai Gelam akan Diperbaiki, 2019 Selesai
"Nanti kita bikin dengan rapih. Kita bikin dari plaron," imbuhnya.
Berman berharap agar keluarga pasien yang datang untuk membesuk untuk tidak keatas plafon apalagi dan membawa makanan yang menyebabkan sampah.
Keluarga pasien Dedi Aswida membantah jika banjirnya rumah sakit itu dikarenakan ulah dari keluarga pasien.
Menurut Dedi, pada malam itu, pintu plafon terkunci rapat dan tidak ada yang bisa masuk ke plafon.
"Jangan mengkambing hitamkan keluarga pasien. Itu murni kesalahan dari pihak rumah sakit," kata Dedi.
Dedi menyebut, sebelum dikunci rapat, harusnya pihak rumah sakit melalui bagian kebersihan atau cleaning servis membersihkan terlebih dahulu sampah-sampah yang ada diatas.
"Memang sampah dari keluarga pasien, tapi kan sebelum dikunci, harusnya dibersihkan dulu. Jangan main kunci saja," terangnya. (*)
Tribunjambi/Muzakkir
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.