Kisah Militer RI
OPERASI Senyap Kopassus di Luar Negeri, Dianggap Remeh, Nyatanya Tak Sampai 5 Menit Musuh Terkapar
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi Kopassus menumpas para teroris yang membajak pesawat Garuda
Pemimpin pembajak, Imran bin Muhammad Zein selamat dalam kontak senjata itu dan ditangkap oleh pasukan anti teror.
• Fokus Perbaiki Infrastruktur, Pemkot Jambi Siapkan Rp110 Miliar pada 2020
Dalam tiga menit pasukan para komando telah menguasai situasi.
Pukul 02.46, seorang anggota pasukan khusus keluar dari pintu depan pesawat mengacungkan jempol.

Menit-menit berikutnya terdengar raungan sirine ambulans mendekati pesawat yang sudah tiga hari lebih terparkir di landasan.
Beberapa orang segera diangkut ke rumah sakit. Sebuah bus kemudian datang menjemput para sandera.
Seluruh penumpang selamat.
Pukul 03.20, ambulans terakhir meninggalkan lokasi kejadian. Letnan Satu (Anumerta) Achmad Kirang dan Kapten Pilot Herman Rante meninggal saat dirawat di rumah sakit.
• Pendaftar CPNS 2019 Wajib Tahu! Jadwal Maintenance SSCASN, Situs Tak Dapat Diakses di Jam Ini!

Atas jasanya dalam operasi pembebasan sandera itu, Kirang yang saat itu berpangkat capa (calon perwira) mendapat Bintang Sakti dan kenaikan pangkat istimewa dua tingkat, prajurit para komando lainnya juga mendapat Bintang Sakti dan kenaikan pangkat satu tingkat.
Pembajakan pesawat GA-206 rute Palembang-Medan –kemudian dibelokkan ke Bangkok setelah mengisi bahan bakar di Penang (Malaysia)— itu bermotif tuntutan pembebasan beberapa orang yang ditahan karena terlibat pembunuhan empat anggota polisi dalam Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat.
• BUKAN HOAX Begini Kronologi Lengkap Pengeroyokan Suporter Indonesia di Malaysia
Para pembajak juga menuntut tebusan 1,5 juta dollar AS.Kompas mencatat dua kali peristiwa pembajakan pesawat maskapai Indonesia sebelumnya.
Pertama, pesawat jenis Vickers Viscount milik Merpati Nusantara Airlines rute Surabaya-Jakarta, dengan nomor penerbangan 171, pada 5 April 1972 di Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta.
Kedua, pesawat DC-9 milik Garuda dengan nomor penerbangan GA-488 dari Jakarta menuju Surabaya, 5 September 1977.

Sumber: Kompas, Kamis, 6 April 1972, halaman 1, Kompas, Selasa, 6 September 1977, halaman 1, Kompas, Minggu, 29 Maret 1981, halaman 1, Kompas, Selasa, 31 Maret 1981, halaman 1, Kompas, Rabu, 1 April 1981, halaman 1, Kompas, Jumat, 3 April 1981, halaman 1, Kompas, Sabtu, 4 April 1981, halaman 1.
Artikel Ini telah Tayang di Kompas.id