Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional Viral Tuai Reaksi, Ganjar Pranowo Sebut Begini!
Menyambut Hari Guru Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang melalui laman resminya di kemendikbud.go.id, rilis pidato Nadiem Makarim
TRIBUNJAMBI.COM - Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November 2019 di Indonesia.
Pidato Nadiem Makarim tersebut menjadi viral setelah diunggah melalui akun Twitter resmi milik Kemendikbud, @Kemendikbud_RI pada Sabtu (23/11/2019).
Reaksi pun bermunculan satu diantaranya dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo!
• Pilkada Jambi, Hanura Buka Penjaringan Bulan Desember
• DRAMATIS Detik-detik Suami Grebek Istri Check In di Hotel Sama Bos, Skandal Honorer dan Kabid Disdik
Tak lama setelah diunggah, tweet tersebut menjadi viral hingga memperoleh 1.329 komentar, 1.800 Like dan diretweet 1.200 warganet.
Tak hanya itu saja tagar 'Pak Nadiem' pun menjadi trending di Twitter.
Hingga pukul 15.00 WIB, tagar tersebut masih bertengger di posisi 8 trending Indonesia dan dicuitkan 7.617 tweet oleh warganet.
• Kuntilanak Hingga Macan Putih Ternyata Ada di Rumah Jesicca Iskandar, Paranormal Mbak You Ungkap
• Maxi Exibition 2019 di WTC Batanghari Jambi Bertabur Rezeki

Dalam pidato yang dirilis tersebut, Nadiem Makarim menyatakan akan membuat pidato yang berbeda.
"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda" tulisnya dalam pidato.
Nadiem menyatakan tugas guru di Indonesia adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Nadiem menyoroti beberapa tugas sulit guru, seperti membentuk masa depan bangsa.
Tugas sulit guru lainnya adalah membantu murid untuk tidak ketertinggalan di kelas.
• NASIB Mey Chan, Rekan Duet Mantan Ahmad Dhani Usai Duo Maia Bubar, Bandingkan dengan Mulan Jameela
• Berikut Deretan Nama Pembalap Nasional di Ajang Sumatera Cup Prix 2019 di Kota Jambi
Namun semua tugas guru tersebut dibarengi oleh bebannya mengurusi aturan dan tugas administratif.
Ditambah lagi dengan desakan kurikulum yang padat, ukuran kemampuan berkarya, hingga tidak adanya kepercayaan untuk berinovasi.
Hingga akhirnya, Nadiem Makarim mengajak semua guru di Indonesia dari Sabang hingga Merauke untuk melakukan perubahan kecil.
Ada 5 perubahan kecil yang ia tekankan supaya dilakukan di dalam kelas.