Pilot Tempur TNI AU Diberondong Peluru Kitty Hawk, Pesawat Terbakar Jatuh hingga 9 Orang Gugur

Saat mendekati Lanud Maguwo pada pukul 16.30, pesawat Dakota itu pun tetap berputar-putar untuk bersiap mendarat. Tiba-tiba dari arah utara, muncul du

Editor: Duanto AS
Istimewa
Komodor Muda Udara Adisoetjipto (Adisucipto) 

Saat mendekati Lanud Maguwo pada pukul 16.30, pesawat Dakota itu pun tetap berputar-putar untuk bersiap mendarat. Tiba-tiba dari arah utara, muncul dua pesawat Kittyhawk milik Belanda yang menembak beruntun

TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia memiliki banyak pilot tempur TNI AU yang handal. Beberapa dari mereka gugur dalam tugas.

Kisah ini tragis namun sangat heroik, 9 orang termasuk pilot AURI (sekarang TNI AU) gugur dalam pesawat.

Para pilot AURI di tahun 1945-1947
Para pilot AURI di tahun 1945-1947 (Intisari)

Komodor Muda Udara Adisoetjipto dan Komodor Muda Udara Prof Dr Abdulrahman Saleh, gugur.

Adisoetjipto atau Adisucipto meninggal pada umur 31 tahun.

Peristiwa yang menewaskan pilot andalan Indonesia itu terjadi pada 1947.

Keistimewaan Pilot Tempur TNI AU Senilai Rp 1 Miliar, Paskhas Dikirim untuk Operasi Penyelamatan

Berhasil Pecundangi Prajurit Rusia, Pilot-pilot TNI AU Lebih Mempuni Terbangkan Jet Tempur Sukhoi

Siapa Sebenarnya Anggota Sat Bravo 90? Pasukan Khusus Paling Rahasia TNI AU, Lewati Hell Week

Marsekal Muda (Anumerta) Agustinus Adisoetjipto lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 3 Juli 1916 dan meninggal di Bantul, Yogyakarta, 29 Juli 1947.

Sosok ini merupakan pahlawan nasional, seorang komodor udara Indonesia sekaligus Bapak Penerbang Indonesia.

Perjalanan hidup pilot TNI AU pada zaman kemerdekaan ini sangat heroik.

Adisoetjipto mengenyam pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati.

Sejatinya, Adisoetjipto atau Adisucipto mengenyam pendidikan dokter.

Namun dirinya memilih untuk menjadi penerbang pada zaman perang kemerdekaan RI.

Dicat merah putih

Adisoetjipto merupakan penerbang yang berani. Dia berani menerbangkan pesawat jenis Nishikoren yang dicat merah putih dari Tasikmalaya ke Maguwo, Yogyakarta.

Pada 27 Oktober 1945, ia berhasil menerbangkan pesawat Cureng berbendera merah putih di sekitar Yogya.

Bukan tanpa sebab ia menerbangkan pesawat ini.

Pionir penerjun payung AURI
Pionir penerjun payung AURI (Intisari)

Desing pesawat yang ia terbangkan bercat merah putih, dimaksudkan untuk membakar semangat rakyat Indonesia melawan penjajahan yang masih terjadi di beberapa wilayah.

Menjadi catatan, inilah penerbangan berbendera merah putih pertama di Tanah Air dan bukti semangat cinta Tanah Air yang begitu besar dengan keberanian dan segenap kemampuan yang dimilikinya.

Mendirikan sekolah penerbang

Pada 15 November 1945, Adisoetjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo.

Sekolah ini kemudian diganti jadi Bandara Adisutjipto, untuk mengenang jasanya sebagai pahlawan nasional.

Penerbangan diberondong peluru Kittyhawk

Kisah ini terjadi pada saat Agresi Militer Belanda I.

Adisujipto dan Abdulrahman Saleh diperintahkan terbang ke India menggunakan pesawat Dakota VT-CLA.

Kitty Hawk (http://www.adf-serials.com.au/)
Kitty Hawk (www.adf-serials.com.au/) ()

Aksi berani dilakukan, penerobosan blokade udara Belanda menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan.

Sebelum pulang ke Indonesia, mereka singgah di Singapura untuk mengangkut bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.

Pesawat baru terbang kembali pada pukul 13.00.

Pesawat ini mengangkut total 9 orang, yakni Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof Dr Abdulrahman Saleh, Pilot AN Constantine berkebangsaan Australia, Co-pilot, RL Hazelhurst berkebangsaan Inggris, Juru Radio Opsir Udara Adisumarmo Wiryokusumo,
Juru Teknik Bhida RAM berkebangsaan India, Ny AN Constantine, Zainal Arifin, Atase Perdagangan RI di Singapura A Gani Handonocokro.

Keberangkatan mereka ditunggu banyak orang.

Di Lanud Maguwo, KSAU Soerjadi Surjadarma telah menunggu kedatangan pesawat ini.

Dia memerintahkan agar pesawat tidak perlu berputar-putar sebelum mendarat, untuk menghindari kemungkinan serangan udara terhadap pesawat tersebut.

Ini mengingat bahwa di dalam pesawat, ada dua tokoh penting AURI, yakni Adisutjipto dan Abdul Rahman Saleh.

Tragedi pukul 16.30

Saat telah mendekati Lanud Maguwo pada pukul 16.30, pesawat ini pun tetap berputar-putar untuk bersiap mendarat.

Tiba-tiba dari arah utara, muncul dua pesawat Kittyhawk milik Belanda.

Komodor Muda Udara Adisoetjipto (Adisucipto) f
Komodor Muda Udara Adisoetjipto (Adisucipto)  (Istimewa)

Pesawat musuh yang diawaki Lettu BJ Ruesink dan Serma WE Erkelens, itu langsung menembaki pesawat tersebut.

Akibatnya pesawat hilang kendali lalu jatuh di perbatasan Desa Ngoto dan Wojo.

Pesawat Dakota itu langsung terbakar.

Semua orang di pesawat meninggal dunia, hanya pesawatnya yang berhasil selamat.

Adisoetjipto dimakamkan di permakaman umum Kuncen I dan II.

Kemudian pada 14 Juli 2000 makam dipindahkan ke Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. ( Tribunjambi.com)

Taktik Paspampres Mengakali Presiden Awalnya Berhasil, Namun Akhirnya Ketahuan Juga

Paspampres vs Agen Rahasia Israel Nyaris Adu Tembak di Lift Hotel Waldroft, Pistol di Perut

Siapa Sih Sebenarnya Anya Geraldine? Sosok Selebgram Cantik yang Buat Paspampres Tersipu Malu

Penyamaran Mayjen Maruli Simanjuntak Tak Disadari Orang-orang, Presiden Jokowi Hanya Tertawa-tawa

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved