DEMI Puaskan Nafsu, Begini Modus yang Dilakukan Tersangka Pelemparan Sperma dan Begal Payudara
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengungkap motif tersangka pelemparan sperma dan begal payudara di wilayahnya. Menurut Anom, pelak
Para ekshibisionis menikmati reaksi ketakutan yang ditunjukkan oleh korban, biasanya perempuan, yang menjadi sasaran aksinya.
Dilansir Hello Sehat, seorang psikolog forensik bernama Stephen Hart mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh ekshibisionis adalah cara mereka untuk memberi kesan kepada orang lain.
Hal ini juga memberi kenikmatan seksual tersendiri bagi para ekshibisionis.
Menurut Diagnostic anda Statistical Manual of Mental Disorder (DMS-5), ekshibisionisme adalah kelainan psikologis jenis parafilia.
Parafilia merupakan hasrat seksual atipikal yang persisten dan instens, disertai tekanan atau gangguan klinis yang signifikan.
Dibanding wanita, pria lebih cenderung memiliki kelainan ekhsibisionis,e.
Di Amerika Serikat, kecenderungan exhibitionist dalam satu populasi besar adalah 2-4 persen, lebih sedikit lagi angkanya untuk wanita.
Dalam survei yang dilakukan di Swedia dengan jumlah responden sebanyak 2.450 orang, tingkat eksibisionime pada pria dibanding wanita adalah 4,1 untuk pria dan 2,1 untuk wanita.
Gejala
Dilansiri Pscyhology Today, berikut adalah gejala dari gangguan ekshibisionisme:
- Dalam rentang waktu enam bulan, seseorang memiliki dorongan tinggi untuk memperlihatkan alat kelaminnya ke orang lain.
- Seseorang yang memiliki hasrat memperlihatkan alat kelamin ke orang asing, meski tidak pernah melakukannya, bisa jadi orang tersebut tidak mengidap penyakit ekshibisionisme.
Penyebab seseorang jadi ekshibisionis
- Faktor risiko yang memicu seseorang mengembangkan ekshibisionisme antara lain gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, dan pedofilia.
- Faktor lain yang mungkin terkait dengan ekshibisionisme adalah pelecehan seksual di masa anak-anak.
- Kondisi ini biasanya berawal pada masa remaja akhir atau dewasa awal. Sementara itu, perilaku seksual ekshibisionis dapat berkurang seiring bertambahnya usia.
Bisakah eksibisionisme disembuhkan?
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk berusaha sembuh dari eksibisionisme adalah mencari pertolongan ke psikolog atau psikiater.
Terapi psikologis dapat dilakukan untuk mengurangi munculnya perilaku ini.
Selain itu, penggunaan obat seperti antidepresan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) dirasa perlu dikombinasikan dengan terapi psikologis ini.