TREN Baru Kelompok Teroris, Tak Hanya Suami, Anak dan Istri Ikut Aksi Terora

Ada tren baru dalam kelompok teroris di Indonesia. Tak hanya suami yang melakukan aksi teror

Editor: rida
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
TERORIS JAD--Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menunjukkan gambar barang bukti hasil penangkapan sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5/2019). Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap delapan terduga anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di tiga lokasi yakni Bekasi, Tegal dan Bitung dengan barang bukti sejumlah bahan peledak, yang rencananya akan digunakan untuk peledakan di salah satu pos polisi di kawasan Jati Asih, Bekasi. 

"Misalnya satu kepolisian atau BNPT saja, tapi strategi pencegahannya melibatkan banyak sekali stakeholders, baik pemerintah, Kemendikbud, Kementerian Agama, kemudian Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, banyak sekali," kata dia.

Karenanya, kata Tito, butuh pihak yang bisa mengoordinasikan sejumlah kementerian dan lembaga untuk memberantas terorisme.

Tito mengatakan, Wapres Ma'ruf merupakan sosok yang layak mengoordinasikan pemberantasan terorisme lantaran posisinya di atas semua kementerian dan lembaga.

Selain itu, kata Tito, Ma'ruf merupakan sosok ulama besar sehingga memiliki kapasitas untuk menangani masalah terorisme yang juga terkadang bersentuhan dengan agama.

"Ini kemudian kita sepakat di BNPT sebagai sentral utama tapi BNPT mengoordinasi harian dengan semua stakeholder, baik pemerintah maupun nonpemerintah, tetapi di bawah komando atau koordinasi langsung wapres," ujar Tito.

"Masalah terorisme yang lebih banyak berhubungan dengan masalah pemahaman ya pak wapres dan wapres kita adalah ulama besar. Pak wapres saya kira lebih tepat yang ditunjuk oleh pak presiden," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved