RIBUAN Anggota Kopassus Lepas Baret Merah, Tak Memenuhi Syarat, Ada yang Menangis & Lepas Tembakan
TRIBUNJAMBI.COM - Karena dianggap tidak memenuhi persyaratan setelah melewati tes, ribuan anggota Kopassus mesti menanggalkan
Menurut Sintong, saat itu suasana sangat mengharukan, beberapa anggota meneteskan air mata.
"Sintong terharu menyaksikan upacara itu. Ia mencatat di antara mereka yang berganti baret itu ada perwira berpangkat kolonel, letkol, dan mayor, walaupun sebenarnya mereka lebih suka tetap di baret merah,"tulis Hendro.
Benny Moerdani Lempar Baret Merah di Depan Sintong
Benny Moerdani merupakan Panglima ABRI yang sangat disegani dan ditakuti di era Presiden Soeharto.
Meski demikian, ada sejumlah hal yang membuat orang marah atas tingkah Benny Moerdani.
Sebuah cerita disampaikan oleh mantan Danjen Kopassus, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sintong Panjaitan.
• SANDRA Dewi Kenang Pertemuan Pertama Dengan Harvey Moeis, Ungkap Hampir Diusir Daniel Mananta Karena
Cerita tersebut terkait mantan Panglima ABRI, Jenderal TNI (Purnawirawan) Benny Moerdani yang melempar baret merah, baret yang menjadi ciri khas Kopassus.

Sintong menyampaikan kisah itu dalam buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', yang ditulis oleh Hendro Subroto.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 1985 silam.
Saat itu, Benny ingin memberikan anugerah gelar Warga Kehormatan Baret Merah kepada Yang Dipertuan Agung Malaysia, Sultan Iskandar.
• Kronologi Baku Tembak Densus 88 Dengan Terduga Teroris di Medan, 2 Tewas!
Sultan Iskandar merupakan Warga Kehormatan Tentara Diraja Malaysia.
Sultan Iskandar juga sangat bersimpati kepada korps baret merah, atau Kopassus.
Alasannya karena pada akhir tahun 1960-an Tentara Diraja Malaysia pernah dilatih oleh prajurit para komando, di Pusat Pendidikan Para Komando di Batujajar, Bandung.
Untuk merealisasikan pemberian anugerah Warga KerhormatanBaret Merah tersebut, maka pelaksaan tersebut dilaksanakan di Markas Kopasssus yang ada di Cijantung.
Sekitar setengah jam sebelum acara dimulai, Sintong Panjaitan yang saat itu menjabat sebagai Komandan Kopassus bertemu dengan Benny Moerdani.