RIBUAN Anggota Kopassus Lepas Baret Merah, Tak Memenuhi Syarat, Ada yang Menangis & Lepas Tembakan
TRIBUNJAMBI.COM - Karena dianggap tidak memenuhi persyaratan setelah melewati tes, ribuan anggota Kopassus mesti menanggalkan
TRIBUNJAMBI.COM - Karena dianggap tidak memenuhi persyaratan setelah melewati tes, ribuan anggota Kopassus mesti menanggalkan baret merah kebanggaan mereka.
Para anggota Kopassus ini mengganti baret merah mereka dengan baret hijau dari Kostrad.
Upacara pergantian baret ini sangat mengharukan beberapa diantara mereka menangis namun ada juga yang marah.
Bahkan ada tentara yang tak terima dengan penggantian baret merah tersebut menembakkan senjatanya.
• Begini Bujuk Rayu Ipda GT, Hingga 2 Wanita Ini Rela Selingkuh Sampai Niat Cerai Dengan Suami!
Di kalangan dunia militer Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sangat disegani. Kopassus memang memiliki kelebihan dan sudah sangat teruji dalam berbagai operasi militer.
Kopassus yang juga dijuluki Pasukan Baret Merah ini sangat diperhitungkan militer dunia sebagai pasukan elite.
Seorang purnawirawan TNI, Letnan Jenderal (Purn) TNI Sintong Panjaitan mengungkapkan kisah tentang seleksi yang dilakukan oleh Kopassus.
Kisah tersebut dibagikannya ke dalam sebuah buku berjudul Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, karya Hendro Subroto.
• Ketahui Penyebabnya Pengapuran Pada Lutut, Perempuan Lebih Rentan
Dalam buku terbitan 2009 itu, Sintong mengungkapkan, suatu ketika dia harus melakukan perampingan organisasi di tubuhKopassus.
Jumlah pasukan yang awalnya 6.400 orang, berkurang menjadi kurang dari 3.000 orang.
Oleh karena itu, Sintong pun melakukan ujian, dan latihan melalui medan berat yang ada di Sukabumi.
Latihan itu bertujuan menilai kemampuan fisik, mental, dan kecerdasan anggota.
• DUA Terduga Terorris Tewas Ditembak Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri: 1 Anggota Terluka

"Di antara kegiatan latihan itu, harus menyeberangi berbagai jurang untuk latihan fisik dan mental, kurang waktu untuk tidur dan istirahat selama satu minggu, serta membaca peta dan situasi untuk uji kecerdasan," tulis Hendro berdasarkan kesaksian Sintong.
Dalam berbagai ujian itu, pasukan yang lulus hanya sekitar 2.500 orang.
Mereka yang lulus tentu saja boleh tetap mengenakan baret merah.
• Sekda Provinsi Jambi Mundur, Gubernur Jambi: M Dianto Ingin Lebih Panjang Mengabdi untuk Jambi