LIMA Fakta Soal Kolam Renang Ridwan Kamil Senilai Rp 1.5 Miliar di Rumah Dinas, No 2 Jadi Alasan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, akhirnya angkat bicara terkait polemik proyek kolam renang pribadi senilai Rp 1,5 miliar
3. Pertimbangan revitalisasi gedung
Selain masalah cedera kaki, Ridwan mengatakan, proyek revitalisasi Gedung Pakuan wajar dilakukan mengingat hampir 20 tahun gedung bersejarah itu tak dipermak.
Terlebih lagi, menurut Ridwan, bangunan tua itu sudah berusia hampir 200 tahun.
Ukarannya pun besar, seluas 2,3 hektar.
Penambahan fasilitas pun lumrah dilakukan, seperti yang pernah dibangun oleh beberapa gubernur sebelumnya.
"Gubernur berikutnya membangun gedung olahraga, saking besarnya, di zona olahraga itu ada lapangan tenis, lapangan basket, dan lain sebagainya. Ada juga Pak Aher membuat dulu macam-macam. Sudah 20 tahun tidak ada yang namanya renovasi, yang ada hanya perawatan saja," paparnya.
• Korban Investasi Bodong Capai Rp 98 Triliun, OJK Jambi Gandengan Media Edukasi Warga
• CARA Mudah Mendaftarkan BPJS Kesehatan Untuk Bayi Baru Lahir, Wajib!
4. Mengaku tak hafal rincian anggaran
Ridwan mengaku tak mengetahui detail nilai proyek kolam renang yang mencapai Rp 1,5 miliar.
"Saya enggak hafal detailnya karena mata anggaran yang ada di Pakuan itu banyak. Kalau mau detail, tanya kontraktornya. Kan anggarannya itu ada buat ngaspal, perbaikan, jadi anggaran itu satu, tapi kegiatannya banyak di dalamnya. Dari banyak itu salah satunya membuat kolam," jelasnya.
• MUI Mamuju Ungkap Diduga Aliran Sesat, Tetapkan Biaya Mahar Masuk Surga Rp 600 Ribu
• Fakultas Hukum Unja Gelar FGD ASEAN, Dr Helmi: Kita Bisa Berpartisipasi di Tingkat ASEAN

5. Proyek kolam renang dianggap sebagai preseden buruk
Sementara itu, seorang pengamat politik yang juga direktur Indo Strategi, Arif Nurul Iman menilai, pembangunan kolam renang pribadi Gubernur Jawa Barat itu menjadi preseden buruk.
Selain itu, proyek tersebut mencerminkan politik anggaran yang tidak memiliki sensitivitas terhadap rakyat.
Menurut Arif, persoalan masyarakat Jawa Barat masih menumpuk seperti kemiskinan, pendidikan dan infrastruktur.
"Artinya, anggaran yang dibuat untuk kolam renang pribadi seharusnya bisa diperuntukkan untuk membiayai persoalan-persoalan tersebut. Ini menandakan politik anggaran belum bisa sepenuhnya untuk kepentingan publik, melainkan juga untuk memenuhi hasrat kepentingan elite," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2019).
(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Proyek Kolam Renang Rp 1,5 Miliar Ridwan Kamil Jadi Sorotan, Ini Faktanya"
Editor : Michael Hangga Wismabrata