Korban Investasi Bodong Capai Rp 98 Triliun, OJK Jambi Gandengan Media Edukasi Warga
Endang Nuryadin Kepala OJK Provinsi Jambi mengajak media turut serta mengedukasi dan meliterasi masyarakat perihal jasa dan produk keuangan.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Teguh Suprayitno
Korban Investasi Bodong Capai Rp 98 Triliun, OJK Jambi Gandengan Media Edukasi Warga
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Guna mempererat sinergitas dan tali silaturahmi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi gelar media gathering bersama jurnalis Kota Jambi. Kegiatan ini berlangsung di Sky Lounge, Aston Jambi Hotel & Conference Center, Jumat malam (15/11).
Kegiatan ini dihadiri media cetak, media elektronik, radio, media online dan lainnya di Kota Jambi. Media gathering menjadi agenda tahunan OJK untuk bersinergi dengan media.
Selain itu, pada kesempatan ini OJK juga memaparkan beberapa data terkait pertumbuhan dan perkembangan perbankan di Jambi, penyaluran kredit, dan Pelayanan dan fungsi OJK.
Dalam sambutannya, Endang Nuryadin Kepala OJK Provinsi Jambi mengajak media turut serta mengedukasi dan meliterasi masyarakat perihal jasa dan produk keuangan.
• Fakultas Hukum Unja Gelar FGD ASEAN, Dr Helmi: Kita Bisa Berpartisipasi di Tingkat ASEAN
• Eza Gionino Ngaku Diancam Santet Penjual Ikan Hias, Berawal dari Jual Beli Ikan
• PENELITI LIPI Ungkap Cara Tawon Ndas Renggut Nyawa Lanjarwati dan Warsomo, Tidak Bisa Disepelekan!
"Semua pihak terutama media saya harapkan bisa berperan dalam memerangi Investasi bodong, karena berdasarkan data OJK selama 10 tahun terakhir, korban investasi bodong di Indonesia kurang lebih mencapai Rp 98 Triliun, mereka (pelaku) memanfaatkan masyarakat yang belum mengerti berinvestasi yang benar, jadi untuk masyarakat, lebih baik jika punya uang sikapi uangnya dengan bijak dan berinvestasi ke perusahaan yang mendapat izin dari OJK," ujarnya.
Selain pemaparan data, media gathering OJK bersama jurnalis juga diramaikan dengan game, pembagian doorprize dan ramah tamah.
"Kami meminta bantuan media untuk menyebarkan bagaimana masyarakat menggunakan uangnya dengan bijak, kami mau sekali media ikut mengedukasi masyarakat juga melalui berita beritanya," pungkas Endang.