Beginikah Ciri-ciri Rumah Makan yang Gunakan Pesugihan untuk Menarik Pelanggan? Ternyata

Semuanya bermula dari vlog bertajuk Ba’da Maghrib yang tayang di YouTube Robby Purba pada Kamis (31/10/2019) lalu yang menghadirkan Roy Kiyoshi

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Instagram/Mbak You
Paranormal Mbak You 

Dalam tayangan Insert di YouTube TRANS TV Official pada Selasa (12/11/2019), Mbak You pun membeberkan ciri-ciri rumah makan dan restoran yang menggunakan pesugihan.

Menurut Mbak You, ciri-ciri ini sangat kentara secara kasat mata sehingga bisa langsung diketahui lewat indera penglihatan.

Namun sebelum itu, Mbak You meminta masyarakat untuk bisa membedakan antara pesugihan dan penglaris.

Pasalnya, efek penglaris tak seberapa berbahaya jika dibandingkan dengan pesugihan.

“Tapi bisa dipisahkan namanya pakai pesugihan dengan usaha tapi dengan (penglaris) hitungan Jawa.

“Ada syarat seperti hari-hari tertentu libur. Ada syarat berhubungan badan dengan suami istri.

GEGER Atta Halilintar Tagih Utang ke Mendiang Julia Perez, Ternyata Tak Cuma Satu Artis

Streaming Hong Kong Open 2019 - Marcus/kevin, Ginting, Jojo, Fajar/Rian 10 Wakil Indonesia Main Lho

“Pantangan seperti itu termasuk hitungan Jawa dan bukan pesugihan,” ungkap Mbak You dilansir YouTube TRANS TV Official.

Mengejutkan, Mbak You mewanti-wanti masyarakat berhati-hati jika mendadak terjadi hal di luar nalar saat makan di restoran langganan lantaran itu adalah pertanda pesugihan.

“Biasanya warung itu menggunakan pesugihan seperti masakan tiba-tiba ada cacingnya. Itu memperlihatkan ada syarat-syarat tertentu yang belum tercukupi dan dia menampakkan dirinya.”

“Ada juga bakso yang baunya jadi bangkai. Biasanya pakai seperti tengkorak,” beber Mbak You.

Ada pula ciri kasat mata lainnya, yakni pemilik restoran yang mendadak sakit-sakitan atau bahkan meninggal secara misterius.

Lantaran Mbak You menyebut itu tak lain adalah efek dari pesugihan yang menyerang balik pelakunya.

“Dampaknya apa? Biasanya yang punya itu akan sakit, akan tidak enak, badannya tidak nyaman dan harta yang dia punya akan cepat habis.”

“Dan ada juga yang satu keluarga, satu turunan bisa sakit semuanya dan ada tumbal dari keluarga itu. Biasanya satu rumah dan yang bekerja di rumah itu jadi pembantu biasanya jadi tumbal,” pungkasnya.(Puput Akad Ningtyas Pratiwi)

Sebelum Lakukan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Pelaku Sempat Belajar Melalui Media Sosial

Nilai Investasi Turun, Kata Sekda Ada Birokrasi yang Harus Dibenahi

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved