Siapa Sebenarnya Ayah dari Djaduk Ferianto? Bukan Orang 'Sembarangan' di Yogyakarta dan Keraton
Walaupun lahir dari keluarga ningrat, keluarga tersebut harus menghadapi kenyataan hidup yang sulit akibat dari hukuman Kuranthil
Dia merupakan putra bungsu seniman tari legendaris Bagong Kussudiardjo.
Bersama grup musik Kua Etnika dan Sinten Remen, Djaduk memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan modern.
Selain bermusik, Djaduk juga aktif sebagai anggota Teater Gandrik.
Dia pernah menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan mengerjakan ilustrasi musik untuk film.
Djaduk Ferianto meninggalkan seorang istri dan lima anak.
Biodata Djaduk Ferianto
Nama lengkap: Djaduk Ferianto
Lahir: Yogyakarta, 19 Juli 1964
Meninggal: 13 November 2019
Pekerjaan: aktor, pemusik
Pasangan:Petra
Anak: Gusti Arirang, Ratu Hening, Gallus Presiden Dewagana, Kandida Rani Nyaribunyi, Rajane Tetabuhan
Orang tua: Bagong Kussudiardja, Soetiana
Siapa sebenarnya Djaduk Ferianto ?
Gregorius Djaduk Ferianto lahir di Yogyakarta, 19 Juli 1964.
Dia seorang aktor, sutradara dan musikus berkebangsaan Indonesia.[1] Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia, serta adik kandung dari Butet Kartaredjasa, aktor dan pemain teater asal Indonesia.
Melansir wikipedia, dalam bermusik, dia lebih berkonsentrasi pada penggalian musik-musik tradisi. Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik.
Selain bermusik, dia juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron di televisi.
Djaduk lahir di Yogyakarta dari pasangan mastro tari Bagong Kussudiardja dan ibunya, Soetiana.
Sejak 1972, Djaduk sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara. Ia bersama kelompoknya terkenal dengan eksplorasi berbagai alat dan benda sebagai instrumen musiknya.
Terlahir dengan nama Guritno, pemberian pamannya.