Satu Peluru Bersarang di Kepala Kopassus, Hujan Peluru saat Prajurit Masih Pakai Parasut

Belum mencapai tanah, hujan tembakan sudah bermunculan. Akibatnya, beberapa prajurit Kopassus tewas terkena peluru saat payung masih mengembang.

Editor: Duanto AS
Kolase/TribunJambi.com
Fretilin dan Kopassus 

Belum mencapai tanah, hujan tembakan sudah bermunculan. Akibatnya, beberapa prajurit Kopassus tewas terkena peluru saat payung masih mengembang.

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa ini terjadi pada 1976.

Ada banyak kisah heroik dalam pertempuran untuk merebut Kota Dili, Timor Timur dari tangan Fretelin.

Operasi yang diberi nama Operasi Seroja ini tak hanya menyisakan luka, namun juga ribuan kenangan yang tak terlupakan bagi setiap prajurit yang terlibat disana.

Ilustrasi terjun payung pasukan elite TNI,
Ilustrasi terjun payung pasukan elite TNI, (Paskhas TNI)

Pasukan etite TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Komando pasukan Khusus (Kopassus) juga dilibatkan.

Pada peristiwa itu, Kopassus diterjunkan dari udara bersama 35 prajurit Yonif Linud 501 Kostrad.

Anggota Kopassus Menyamar, Sampai Ditempeleng dan Ditembaki TNI

Detik-detik Bentrok Kopassus vs Marinir Peristiwa 1964, Jakarta Mencekam Akibat Salah Paham

Gabungan Kopassus Kopaska Denjaka Kejar Perompak sampai Pantai, Habisi, Mirip Film Captain Phillip

19 Prajurit Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha/sekarang Kopassus) diterjunkan dari udara.

Mereka bertugas merebut lokasi-lokasi strategis dari tangan musuh, yakni kantor gubernur, lapangan terbang dan pelabuhan.

Tugas lainnya adalah membantu mengamankan Korps Marinir yang akan masuk melalui laut.

Pertempuran itu dilukiskan dalam buku biografi 'Letjen (Purn) Soegito: Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen', yang ditulis Beny Adrian. Cetakan pertama tahun 2015, yang diterbitkan PT Gramedia, Jakarta.

Jelang Subuh, tepatnya tanggal 7 Desember 1975, seluruh pasukan diterjunkan dari pesawat Hercules C-130.

Belum mencapai tanah, hujan tembakan sudah bermunculan.

Akibatnya, beberapa prajurit tewas terkena peluru saat payung masih mengembang.

Sebagai perwira, Mayor Atang Sutresna mendapat tugas tambahan, dalam Operasi Seroja, ditunjuk sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur).

Dia diperintahkan membawa bendera merah putih. Tujuannya hanya satu, memberi tanda lokasi yang sudah direbut dari tangan musuh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved