Gara-gara Anggaran Fantastis Lem Aibon, William Aditya Dituding Langgar Kode Etik, Dipanggil BK DPR
Tidak hanya lem aibon yang disorot, pulpen hingga anggaran pengadaan komputer juga dikritik oleh William Aditya Sarana.
Yunarto Wijaya tampak mengomentari artikel berita soal Anies Baswedan.
Artikel itu berjudul "Banyak Anggaran Janggal, Anies: Saya Sudah Tahu Sebelum PSI Ngomong".
Pernyataan itu pun kemudian ditanggapi oleh Yunarto Wijaya.
Diketahui, Anies Baswedan ramai jadi perbincangan publik setelah adanya temuan anggaran janggal dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prirotas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2020 oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI William Aditya Sarana.
Beberapa kejanggalan tersebut antara lain anggaran pengadaan lem aibon oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar Rp 82 miliar, pengadaan bolpoin senilai Rp 124 miliar oleh Suku Dinas Pendidjkan Wilayah I Jakarta Timur, serta pengadaan 7313 unit komputer.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
• Jasad yang Diduga Bos Wuling Ditemukan Nelayan, Bagaimana dengan Nasib Sayembara Rp 1,5 Miliar?
Ia mengatakan, sebelum diviralkan oleh PSI, Anies Baswedan mengaku sudah mengkaji dan mengkritik anak buahnya yang menganggarkan kegiatan dengan anggaran janggal.
Menurut dia, kritikan dari PSI itu sebagai ajak pihaknya cari panggung sebagai anggota fraksi baru.
“Sebelum mereka ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal Pemprov DKI Jakarta). Saya sudah bicara sebelumnya, dan kita review. Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (jadi momen untuk) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi,” ujar Anies ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).
Ia mengaku, tak membuka anggaran-anggaran janggal itu lantaran tak mau cari perhatian publik.
Anies Baswedan tengah fokus memperbaiki sistem penginputan anggaran.
"Loh kalau saya itu bukan (untuk beratraksi, manggung). Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian. Jadi saya sering bicarakan."
"Orang ngomong itu ada tiga pilihan, menyelesaikan masalah, atau memperumit masalah, atau mengaktualisasi diri. Itu tiga pilihan itu kalau bicara. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah," kata Anies Baswedan.
Ia mengatakan, dirinya pun telah memanggil sejumlah dinas yang mengusulkan anggaran-anggaran yang dilihatnya masih janggal.
• Detik-detik Zumi Zola Lambaikan Tangan, Wajah Merah saat Dirangkul Effendi Hatta di Ruang Tunggu
"Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu. Jadi anda sudah lihat forum (arahan Gub terkait KUA PPAS), cuman bedanya saya memang tidak umumkan"tuturnya.