Kisah Militer RI
Hutan Angker Tempat Latihan Paskhas TNI AL Benar Ada, Prajurit Ini Hilang 7 Hari & Lihat Tempat Ini
Hutan Angker Tempat Latihan Paskhas TNI AL Benar Ada, Prajurit Ini Hilang 7 Hari & Lihat Tempat Ini
Suatu kali ada satu personel siswa komando yang bersembunyi di bawah jembatan dalam hutan yang jarang sekali dilalui karena terkenal angker.

Ketika siswa komando itu sudah merasa aman bersembunyi di bawah jembatan dan mulai berkhayal jika dirinya tertangkap para pelatih, tiba-tiba ia seperti memasuki sebuah keraton.
Dalam keraton yang berpenghuni banyak orang itu, ia bahkan dijamu dengan makanan enak dan diberi uang serta emas dalam jumlah banyak.
Sementara itu para pelatih pendidikan komando Paskhas sudah lebih tiga hari melakukan pencarian terhadap prajurit bersangkutan dengan dibantu “orang pintar”.
Para pelatih merasa sedikit tenang dan punya harapan karena “orang pintar” bersangkutan bilang, siswa komando yang hilang akan ditemukan dalam keadaan hidup.
• Peringati Pejabat Agar Amanah, Wabup Apri: Dunia Kerja Sangat Ketat Pengawasannya
• Jasad Ojol Wanita Bersimbah Darah Ditemukan di Kamarnya, Jeritan Malam hari Sempat Buat Warga Panik
• Vanessa Angel Akhirnya Buka-bukaan saat Sering Ditanya Sejam Berapa, Ini Jawaban Artis Seksi Ini
• Pengadilan Negeri Jambi Pastikan Kasus Lahan di Paal Merah, Kota Jambi, Sesuai Putusan
• Bopak Castello Hidup dengan 1 Paru-paru, Jadi Contoh Ngerinya Dampak Asap Rokok Bagi Perokok Pasif
• Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Raih Prestasi di Fornas MKS
Pada hari ketujuh menghilangnya siswa komando Paskhas itu, para pelatih akhirnya berhasil menemukannya di bawah jembatan dalam keadaan hidup.
Siswa komando yang tidak mengalami sakit dan masih sehat itu bahkan bisa bercerita tentang pengalamannya masuk dunia gaib, diberi makan enak, diberi uang dan emas dalam jumlah banyak.
Tapi ketika uang dan emas yang ditaruh di saku itu dikeluarkan, ternyata hanya berupa daun-daunan dan kerikil.
Namun menghilangnya siswa komando Paskhas selama satu minggu itu ternyata berefek positif.
Para siswa pendidikan komando yang sedang digojlok di “kamp tawanan” dan diperlakukan ala tawanan perang sungguhan, siksaannya menjadi berkurang.

Atau dalam istilah para siswa komando Paskhas, interogasi dan siksaan dalam tahap penggojlokkan di kamp tawanan “lebih manusiawi”. (Agustinus Winardi Intisari.grid.id)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: