Ahmad, Pahlawan Penyelamat Pecandu Narkoba di Sarolangun, Baru Setahun Sudah Selamatkan 88 Pasien

Pondok pesantren (ponpes) rehabilitasi Narkoba "Attaubah" Sarolangun berdiri di atas bangunan apa adanya.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/wahyu herliyanto
Pak ahmad, pengurus ponpes sekaligus ustadz yang menangani para pecandu narkoba mengaku jika pondok yang baru didirikan ini baru satu tahun beroperasi. beralamat di Jalan Lintas sumatera, Desa Pelawan jaya Kabupaten Sarolangun ini sudah menyembuhkan puluhan pasien narkoba. Pondok pesantren (ponpes) rehabilitasi Narkoba "Attaubah" Sarolangun berdiri di atas bangunan apa adanya. 

"Ya sarolangun ini nomor satu," katanya.

Luhut: KPK OTT Rp 50 Juta Ditangkapin, Ramai, Padahal Miliaran, Triliunan Hilang

Dalam mengurus pecandu narkoba memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Banyak rintangan yang harus dihadapi ketika para pecandu narkoba mulai direhabilitasi.

Diakui pak ahmad bahwa rasa takut dan rasa was-was ketika menjaga dan merawat pecandu narkoba memang ada.

Rasa takut itu timbul setiap pasien pecandu narkoba yang sudah memiliki tingkat kesulitan penyembuhan.

"Ya ada kalok rasa takut, saya nekat aja," katanya

Katanya, dari pengalamannya merawat pecandu narkoba sebelumnya, karena karakter seseorang berbeda-beda yang harus ekstra penjagaannya.

Terlebih, jika seorang pecandu sudah memiliki tingkat kesulitan dalam pengawasan.

"Kemarin pernah diantar sama keluarga, dan ketika ditinggal itu dia ketawa sendiri, saya langsung takut dan bingung, tapi saya yakin bahwa saya harus bisa mengatasinya," ujarnya

Fatim Syok Ayahnya Dibunuh Kakak & Ibunya Sendiri, Dicor di Musala, Ungkap Mimpi Ayahnya Minta Ini

"Terus kemarin itu ada juga yang parah banget, dia sampe mau bunuh diri," katanya

kesulitan lain yang dihadapinya jika mendapat murid atau para pecandu narkoba saat mengurusnya, lantaran keterbatasan tempat.

Pasalnya di bawah bangunan yang darurat itu, pak ahmad dan pasiennya harus merasakan dinginnya malam dan tidur tanpa kasur dan selimut.

"Ya terutama masalah tempat yang sangat darurat ini, apalagi kalok ada hujan, angin, petir  dan dinding dak ada. Yang kedua, penjaganya saya sendiri, karena dari awal sampai tidur itu sama saya selama 3 hari 3 malam rehab,"ujarnya

Katanya, tidak sedikit jika pasien juga mengeluhkan soal biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi.

"Ya biaya makan istilahnya, itu 500 ribu tiga hari tiga malam, tapi kalok orang itu minta tolong dan jika kita ada yang kita bantu, saya ikhlas," katanya

Disamping ia mengurus para pecandu narkoba, pak ahmad demi menambah penghasilannya, ia memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk bertani bersama para eks pecandu narkoba.

KONDISI Terkini Putri Penyanyi Denada, Shakira Aurum Usai Setahun Jalani Perawatan Sakit Leukimia

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved