Tour de Singkarak

Pebalap Tour de Singkarak 'Diserbu' Warga, Start di Kerinci Sekepal Tanah dari Surga

Kedatangan para pembalap dari manca negera itu disambut dengan berbagai kegiatan yang dipusatkan di Kayu Aro.

Penulis: Herupitra | Editor: Duanto AS
Tribunjambi/Heru Pitra
Tour de Singkarak (TdS) 2019 etape 8 di gelar di Kota Sungai Penuh, Jumat-Sabtu (8-9/10/2019) 

Pebalap Tour de Singkarak 'Diserbu' Warga, Start di Kerinci Sekepal Tanah dari Surga

SEJAK Jumat (8/11) pagi, aktivitas masyarakat Kabupaten Kerinci mengeliat. Tahun ini Kabupaten Kerinci menjadi tuan rumah etape VII Tour de Singkarak (TdS) 2019.

Kedatangan para pembalap dari manca negera itu disambut dengan berbagai kegiatan yang dipusatkan di Kayu Aro. 

Setelah Salat Jumat, ratusan orang terlihat memadati sisi kanan dan kiri jalan menunggu para pembalap TdS melintas.

72 Pembalap Tour De Singkarak Etape 8 di Kota Sungai Penuh Telah Dilepas Wako AJB

BUKAN Rekayasa, Dokter Ungkap Gangguan Mata Yang Diderita Novel Baswedan Sebenarnya Adalah

Foto-foto Keluarga Agnez Mo yang Tak Pernah Terungkap ke Publik, Siapa Ricky Muljoto?

Ramainya warga di sisi kanan dan kiri jalan, bukan saja satu atau di dua titik saja. Namun di sepanjang jalur yang dilewati para pembalap, yakni 82,9 kilometer itu ramai dipadati warga.

Di Sekepal Tanah dari Surga, sebutan lain Kabupaten Kerinci, itu kemeriahan acara cukup kental. 

Warga sudah antusias menanti, bahkan sebelum para pembalap start di Air Terjun Telun Berasap pada pukul 14.00 wib.

Meskipun tergolong wilayah yang kecil, animo masyarakat terbilang luar biasa. Bahkan di Dermaga Danau Kerinci ribuan orang tumpah ruah menunggu para pembalap masuk finish.

Tour de Singkarak (TdS) 2019 etape 8 di gelar di Kota Sungai Penuh, Jumat-Sabtu (8-9/10/2019)
Tour de Singkarak (TdS) 2019 etape 8 di gelar di Kota Sungai Penuh, Jumat-Sabtu (8-9/10/2019) (Tribunjambi/Heru Pitra)

Ada banyak penampilan terutama yang berkaitan dengan seni dan budaya Kabupaten Kerinci ditampilkan untuk menambah meriahnya ajang tersebut. Mulai dari beragam tari, silat dan tradisi Kerinci lainnya. 

Bersamaan dengan itu juga tersuguh beragam kuliner tradisional.

Sesaat para pembalap masuk garis finis, tak tahu pembalap mana yang harus didukung. Tapi warga bertariah memberikan dukungan kepada pembalap yang berhasil finis.

Bahkan warga tak menghiraukan imbauan panitia agar tidak mendekati para pebalap. 

Entah hanya ingin tahu atau sekedar melihat saja, warga terus mendekati tempat pembalap istirahat setelah finish. 

Banyak juga yang mengajak untuk foto selfie ddanmengabadikannya dijejaring sosial.

“Saya sengaja datang di Dermaga Danau Kerinci untuk melihat langsung balap sepeda ini,” ungkap Fendri warga sekitar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved