KISAH Perburuan Mahluk Yeti di Pegunungan Himalaya, Setelah 60 Tahun Pria Ini Melihat Sosok Aneh itu

TRIBUNJAMBI.COM - Tatkala seorang penjelajah Inggris, Eric Shepton, mencari rute baru menuju Gunung Everest pada tahun

Editor: ridwan
surya/rtr
Puncak Himalaya 

Taylor lalu menghabiskan dua tahun untuk mencari tahu mengenai spesies beruang berjempol yang ada di daerah tersebut.

Dia menjatuhkan pilihannya pada beruang hitam Asia, yang kemudian semakin dikukuhkan oleh penelitian DNA.

Beruang hitam Asia yang difoto di Kamla Nehru Zoological Garden, Ahmedabad, India.

 

24 Tim Siswa SD dan SMP Akan Unjuk Kebolehan di Kejuaran Marching Band Kota Jambi Besok

Perubahan Nikita Mirzani dari Dulu hingga Sekarang Usai Oplas Rp 1,1 Miliar

Ceritanya, seorang profesor di Oxford University bernama Bryan Sykes membuat sebuah pengumuman global.

Dia meminta agar artefak-artefak Yeti, mulai dari rambut, kuku, hingga tulang, dikirim dari seluruh dunia untuk dianalisis.

“Mayoritas dari artefak-artefak tersebut berasal dari beruang atau domba, kecuali dua di antaranya yang tampak seperti spesies beruang, tetapi belum dikenal oleh manusia,” kata Taylor.

Setelah Sykes memublikasikan penelitiannya, mitos mengenai Yeti kembali ramai diperbincangkan, dan sekelompok siswa memutuskan untuk menguji caranya mengurutkan DNA.

Fashion Show Rainbow Management Ramikan Acara Yamaha Maxi Exhibition 2019

Ternyata, Sykes melakukan kesalahan. Apa yang diteliti oleh Sykes tidak berasal dari spesies baru, melainkan merupakan urutan DNA yang tidak lengkap dari hewan yang sudah diketahui selama ini, yaitu beruang.

Kini, Taylor telah siap untuk menutup petualangannya mencari Yeti. Di samping merasa telah mengungkap identitas Yeti yang sebenarnya, dia juga menemukan "alam liar terbaik di planet bumi”.

Bersama-sama dengan warga lokal, Taylor berusaha untuk melindungi alam Lembah Barun dengan membuat jejak Yeti yang bisa dilalui oleh turis.

Ramalan 12 Zodiak Minggu (3/11) - Aquarius Dapat Kejutan, Libra Sedih, Taurus Rayakan Keberhasilan

Taylor pun menuturkan kisahnya dalam buku terbarunya yang berjudul Yeti: The Ecology of a Mystery. (sumber: kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved