Kisah Paspampres, Taktik "Akali" Pengamanan Soeharto Terendus, Perisai Soekarno Dilempar Granat
Paspampres harus siap dan rela mengorbankan nyawa untuk menjadi tameng hidup keselamatan presiden wapres dan tamu VVIP.
Ketujuh upaya pembunuhan itu, antara lain ketika Bung Karno dua kali mengalami pelemparan granat, masing-masing di Sekolah Perguruan Cikini pada 1957 dan Makassar pada 1962.

Lalu ada penembakan Istana dari pesawat Mig-17 yang diterbangkan Daniel Maukar pada 1960.
Ada pula momen mengerikan pencegatan di Jembatan Rajamandala pada 1960.
• Kongres PSSI, Berikut Daftar Calon Ketua Umum PSSI, Satu Orang Mengundurkan Diri Sebelum Pemilihan
Insiden penembakan mortir saat Salat Idul Adha pada 1962, oleh kelompok Kahar Muzakar pada 1960-an.
Ada juga peristiwa granat Cimanggis pada 1964.
2. Trik Lampu Hijau Soeharto
Pengamanan masa Presiden Soeharto dikenal sangat ketat, bahkan ibaratnya, lalat saja tak boleh masuk ring 1 pengamanan presiden.
Meski Soeharto dikenal tertib mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, ada kalanya dia tak ingin pengawalan berlebihan.

Misalnya, saat hendak menuju Istana dari rumahnya di Jalan Cendana, Menteng, dia tidak ingin iring-iringan pengawalan panjang karena akan membuat macet jalan.
Paspampres pun mencari akal dengan meminta kepolisian menyalakan lampu hijau setiap kali rombongan presiden melintasi lampu lalu lintas.
Trik Paspampres 'membohongi' Soeharto ini kemudian terendus oleh sang presiden yang oleh media asing populer dijuluki The Smiling General.
Akhirnya Soeharto meminta agar cara itu tak dilakukan lagi.
3. Habibie Setir Mobil Sendiri
Sebelum ke Indonesia, BJ Habibie lama menetap di Jerman.
Di sana, Habibie sangat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
