Koleksi Ribuan Prangko dari Berbagai Negara, Filatelis Jambi Raih Penghargaan Bergengsi
Di zaman serba digital ini apakah kamu pernah mendengar tentang filateli? Filateli adalah hobi mengumpulkan prangko serta benda-benda pos lainnya.
Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
Koleksi Ribuan Prangko dari Berbagai Negara, Awaluddin Hadi Raih Penghargaan Large Vermeil dan Spesial Prize
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Di zaman serba digital ini apakah kamu pernah mendengar tentang filateli? Filateli adalah hobi mengumpulkan prangko serta benda-benda pos lainnya. Orang yang hobi mengumpulkan prangko disebut filatelis.
Nyatanya hingga kini filatelis masih ada bahkan rutin mengadakan kegiatan tingkat regional, nasional hingga internasional.
Hal inilah yang digeluti Awaluddin Hadi, seorang filatelis Jambi yang telah hobi mengumpulkan prangko sejak SD pada 1984.
“Dulu itu gara-gara pramuka, kita disuruh pakai selempang ada tanda kecakapan khusus," ungkapnya.
Ketekunannya berbuah hasil. Hingga saat ini ia telah mengikuti banyak pemeran diseluruh dunia dan mengkoleksi ribuan prangko dari berbagai negara.
Pada Oktober 2019 ia mendapatkan penghargaan Large Vermeil dan Spesial Prize pada Pameran Prangko Nasional 2019 di Makasar 17-21 Oktober 2019.
• PR Besar Menanti Mantan Kapolres Kerinci di Batanghari, dari Illegal Drilling sampai Konflik Lahan
• Belasan Fasilitas Kesehatan di Batanghari Tak Punya Dokumen Lingkungan, DLH Beberkan Alasannya
• Desa Giriwinangun Tebo Jadi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, E Ilyas Sampaikan Hal Penting
Judul karyanya adalah we are birds, our inspiration and influence in human life yang memperoleh nilai tertinggi pada kelas tematik.
Setiap ikutan pameran yang dilombakan selalu bahan yang sama. Peserta sudah punya daftar yang harus diperbaiki ditiap pameran dari juri kritik. di pameran berikutnya kalau tidak ada perubahan itu akan ketahuan.
“Dilomba filateli ini musuhnya itu adalah diri sendiri,” ucapnya.
Koleksi prangkonya ada yang dari tahun 1830. Untuk kelas dewasa yang ia ikuti dinilai juga dari tingkat kelangkaan seperti artis drawing atau lukisan asli dari perancangnya sehingga koleksi itu bernilai tinggi.
Hobi yang ia geluti ini telah juga meginspirasi anaknya Muhammad Fadhlurrahman Aulia yang juga mendapatkan silver medal pada ajang yang sama dengan judul pameran Butterfly and Moth.
Ketua Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) pengcab Jambi ini menyampaikan prangko juga bisa bernilai investasi. Koleksi prangkonya pernah dibeli dengan harga Rp 10 juta. Menurutnya prangko akan menjadi buruan bagi para kolektor yang maniak.
Saat berkunjung ke luar negeripun yang ia incar adalah prangko dan souvenir bertema pos. Ia bisa menghabiskan setidaknya Rp 20 jutaan untuk berburu parangko.
“Prangko yang dicari harus sesuai dengan tema filateli punya kita. Jadi jangan karena bagus maka dibeli, itu akan menghabiskan banyak uang,” ujarnya.