PENYAMARAN Totalitas 2 Polwan Menjadi PSK Nyaris Gagal Gara-gara Ketemu Sosok yang Sudah Kenal

TRIBUNJAMBI.COM - Apa jadinya kalau 2 orang Polisi Wanita ( Polwan) menyamar menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), demi

Editor: ridwan
AKP Rochana Sulistiyaningrum bersama Bripda Mira Indah Cahyani berbagi kisah soal keberhasilannya membongkar praktik prostitusi, Minggu (26/9/2017). Keduanya bahkan berdandan menor, berpakaian minim dan melepas jilbab saar menyamar menjadi PSK di warung kopi di wilayahnya(KOMPAS.com/Nazar Nurdin) 

TRIBUNJAMBI.COM - Apa jadinya kalau 2 orang Polisi Wanita ( Polwan) menyamar menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), demi  membongkar kasus perdagangan perempuan.

Salah seorang dari dua Polwan yang menyamar jadi PSK untuk membongkar kasus perdagangan perempuan tersebut adalah AKP Rochana Sulistyaningrum, yang itu saat menjabat Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Jokowi Akhirnya Buka Suara Usai Heboh Penunjukan Prabowo Jadi Menteri Pertahanannya di Kabinet

Bonyok-bonyok, Maling Masuk Rumah Pasukan Elite Bertopeng Tengkorak, Satu Tewas oleh Peluru Kopaska

Kepala BKKBN Jambi Hadiri Pencanangan Bulan Bhakti PKK,KB, Kesehatan Provinsi Jambi

Lokasi kasus perdagangan perempuan yang ingin diungkap dua Polwan yang menyamar menjadi PSK tersebut adalah Warung Kopi Kuro Kuro.

Dengan mengajak polwan cantik bernama Bripda Mira Indah Cahyani, dua Polwan menyamar menjadi PSK untuk membongkar kasus perdagangan perempuan.

Kisah penyamaran penyamaran tingkat itu untuk menyasar warung kopi yang ada di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

Berikut kisah sang Kapolsek yang menyamar jadi PSK yang dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.

Warung Kopi Kuro-Kuro

Sepekan sebelum melakukan penggerebekan ke Warung Kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Inul Daratista Bawa Berlian di Tas Senilai Rp1 M, Nia Ramadhani: Enak Banget ni Orang Ngomongnya

VIDEO 7 Manfaat Biji Bunga Matahari untuk Kecantikan Kulit, Atasi Tanda-tanda Penuaan - Kulit Kering

 

Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

Ia mulai bercengkerama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.

Bangunan yang dijadikan sebagai modus warung kopi tersebut bagian depannya digunakan untuk jualan kopi dan makanan.

Warga hanya tahu itu warung kopi.

Pemiliknya cukup rapi mengelabui warga karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya tersebut.

Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Untuk memuluskan penyamarannya itu, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggotanya, Bripda Mira Indah Cahyani (21).

Harga Produksi Pertanian Naik, Terjadi Deflasi 1,04 Persen di Wilayah Perdesaan Jambi

Ingatkan Dampak Negatif Kemajuan Teknologi, Bupati Pimpin Peringatan Sumpah Pemuda

 

"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," ujar Rochana.

Rochana kemudian menyampaikan perihal rencana penyamaran itu kepada Mira.

Dengan membonceng Mira mengendarai motor matik, mereka selanjutnya berangkat menuju salon di wilayah Pati.

 

Berdandan seksi

Awalnya kedua polwan ini sempat canggung karena harus mengubah kebiasaan dengan berdandan seksi.

Namun, semua itu terpaksa dikesampingkan demi tugas mulia.

"Mira sempat risih karena saya suruh berganti kaus minim dan hotpant. Begitu juga saya yang memutuskan mengenakan daster dan melepas hijab. Tapi it's ok, inilah tugas yang harus kita emban," jelas Rochana.

VIDEO Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka 11 November, Ini 5 Instansi Pusat dan Daerah Formasi Terbanyak

Harga Produksi Pertanian Naik, Terjadi Deflasi 1,04 Persen di Wilayah Perdesaan Jambi

Rambut kedua polwan ini pun didandani ala kekinian.

Bripda Mira harus mengenakan rambut palsu karena rambutnya pendek.

"Saya juga minta Mira memakai topi. Kaus, hotpant serta topi itu milik anak saya. Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu. saya pakai daster saja," ungkap Rochana sambil tertawa.

Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api (senpi) ini bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro.

Motor matik diparkir di depan lokasi.

Mereka kemudian masuk ke dalam untuk mengawali aksi penyamaran.

Ingatkan Dampak Negatif Kemajuan Teknologi, Bupati Pimpin Peringatan Sumpah Pemuda

VIDEO Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka 11 November, Ini 5 Instansi Pusat dan Daerah Formasi Terbanyak

 

Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.

Rochana dan Mira kemudian bergantian memelas dan merayu seorang wanita PSK yang ada di dalam warung kopi.

Sampai akhirnya Woro Wiranti (34), wanita pemilik bisnis prostitusi itu keluar dari kamar menemui keduanya.

Ternyata si Penyanyi Kafe

Rochana dan Mira masuk warung kopi itu sehabis magrib dan sepi.

Setelah bertemu dengan seorang wanita berpakaian seksi, dan mengutarakan niat sebelumnya, wanita PSK itu pun memanggil bosnya.

Hanya Taktik Benny Moerdani, Komandan Kopassus yang Bisa Buat Special Air Service Inggris Ketakutan

Tanjab Timur Butuh Banyak Guru, 197 Formasi CPNS Disetujui Kemen PAN-RB

"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu di panggung saat saya berjaga mengamankan. Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan tahun 1987 itu.

Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari akhirnya memberikan kode lampu hijau.

AKP Rochana dan Bripda Mira pun diterima bekerja dengan syarat harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.

Mereka berdua diharuskan berangkat bekerja mulai pagi pukul 09.00 WIB.

"Besok langsung kerja aja layani tamu berkaraoke. Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke dan dua kamar. Oh iya kamu jangan pakai daster lagi. Kalau siang banyak bos-bos berkumpul di sini. Ada bos ketela, bos ikan, dan bos tepung. Kalau habis magrib sudah sepi," kata Rochana menirukan ucapan bos PSK itu.

Beri tarif Khusus

Warung kopi Kuro-Kuro tersebut sudah beroperasi 4 bulan.

Rayakan Hari Sumpah Pemuda, XL Axiata Selenggarakan Donor Darah Serentak di 7 Kota Sumatera

Untuk sekali berkencan dengan PSK tarifnya mulai Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, tinggal menyesuaikan usia dan fisik.

"Meski sudah berumur saya diperbolehkan bekerja dengan tarif Rp 50 ribu sekali kencan. Katanya saya khusus untuk brondong, karena brondong itu tak berduit. Kalau Mira tarifnya Rp 350 ribu, dengan alasan karena muda dan bodinya masih bagus. Itu bosnya yang bilang," kisah Rochana.

Anak buah kapolsek sampai tertipu

Setelah sepakat dengan bos PSK, Rochana dan Mira langsung pulang ke Mapolsek Wedarijaksa.

Penyamaran mereka rupanya berjalan mulus.

Petugas piket Mapolsek Wedarijaksa saat itu bahkan sempat tak mengenali Rochana.

Anggotanya yang berjaga malam itu sempat mengusir Rochana yang hendak masuk ke kantor lantaran dikira orang gila yang berkeliaran.

INFO PENTING Jambi, 28 Bus Koja Trans sudah Beroperasi, Jauh Dekat Rp 5000 Fasilitas Komplit

"Hai kamu jangan masuk! Pergi atau kusiram kamu!" kata Rochana menirukan hardikan anak buahnya kala itu.

"Enak saja mau nyiram, saya ini Kapolsek kamu," ujar Rochana.

Kata Rochana, saat itu juga anggotanya kaget dan tak percaya.

Mereka pun tertawa semua sendiri.

Detik-detik Penggerebekan

Keesokan harinya, yakni sekitar pukul 15.30 WIB, Rochana bersama tim gabungan dari Polsek Wedarijaksa menggerebek warung kopi Kuro-Kuro.

Dalam penggerebkan, polisi mengamankan 3 PSK, 4 pria hidung belang (PHB), dan satu pasangan mesum yang terkunci rapat di kamar.

Penetapan Formasi CPNS Minim, Batas Usia Pensiun di Pemkab Muarojambi Tahun 2019 Hanya 102 Orang

Kenalan dengan Rido Saputra, Bina Remaja dengan Forum Genre, Pemuda Harus Ambil Peran

Selain itu turut mengamankan seorang mucikari atau pemilik warung kopi Kuro-Kuro atas nama biduan Woro Wiranti (34).

"Mana Brondongnya, katanya saya mau dikasih brondong?" tanya Rochana pada mucikari dan si pemilik warung kopi itu. Pemilik warung kopi langsung kaget dan meminta maaf.

"Saat ini proses hukum sedang berlangsung dan akan dilimpahkan ke kejaksaan. Penyelidikan tak ditemukan pekerja gadis di bawah umur," imbuh Rochana.

Mereka yang diamankan dijerat Pasal 296 KUHPidana karena mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan ancaman pidana 1 tahun 4 bulan penjara.

(duanto/Tribun Jambi)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Dua Polwan Menyamar jadi PSK Demi Bongkar Kasus, Rela Berdandan Cantik hingga Layani Esek-esek PHB

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved