Berita Kota Jambi
Muslim Pingsan Saat Pembacaan Eksepsi, Kisah Pimpinan SMB Jalani Sidang di PN Jambi
BAMBANG menyeka air matanya, kaget melihat Muslim lemas dan hampir pingsan. Beberapa keluarga yang hadir di sana pun kaget dan histeris.
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Duanto AS
Muslim Pingsan Saat Pembacaan Eksepsi, Kisah Pimpinan SMB Jalani Sidang di PN Jambi
BAMBANG menyeka air matanya, kaget melihat Muslim lemas dan hampir pingsan. Beberapa keluarga yang hadir di sana pun kaget dan histeris.
Muslim duduk di bangku pengunjung ruang sidang, tepat di depan Bambang.
Kepala Muslim disandarkan di bangku panjang dengan wajah menengadah ke atas.
Menurut informasi yang diterima Tribunjambi.com, Muslim mengalami asam lambung. Kondisinya yang kurang sehat dan dibawa petugas kembali ke sel tahanan Pengadilan Negeri Jambi.
• Kopassus Dihina Media Thailand, Selang Beberapa Jam Aksi Cepatnya Selamatkan Sandera Guncang Dunia
• Daftar Harga Sembako di Jambi Hari Ini, Hasil Pantauan Disperindag Provinsi Jambi
• Lampu Asmara Meriam Bellina, Adegan di Film Roro Mendut (1982) Batal karena Terlalu Vulgar
Yandri Roni selaku Ketua Majelis Hakim PN Jambi menyuruh penjaga memberikan air putih dan diperiksa.
Dia dipapah dua penjaga ke sel tahanan dan diperiksa. Sementara itu sidang dilanjutkan tanpa Muslim, pimpinan Serikat Mandiri Batanghari (SMB), yang menjadi terdakwa perkara pengeroyokan dan perusakan di PT WKS.
Andi Wijaya dan Rudi Halomoan selaku penasihat hukum, membacakan eksepsi atau keberatan terhadap dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum dan pemeriksaan di kepolisian.
Agenda sidang eksepsi terhadap 7 terdakwa didampingi oleh penasihat hukum terdakwa, Andi Wijaya dan Rudi Habibie Halomoan.
Penasihat hukum membacakan eksepsi dalam 3 bagian, yaitu pendahuluan, isi bantahan dan kesimpulan.
Pembacaan eksepsi dibuka dengan pemaparan tentang akar persoalan. Penangkapan-penangkapan petani SMB berakar dari konflik agraria yang sudah berlangsung lama dengan PT Wira Karyasakti, anak perusahaan Sinar Mas Group.
Stigma terhadap SMB selama ini telah mengaburkan bahkan menyembunyikan pelanggaran hukum dan HAM yang terjadi selama proses penangkapan dan skenario jahat yang disembunyikan pengambilalihan lahan-lahan yang dikuasai oleh petani.
"Dalam sosial media gambarannya benar-benar ada konflik dengan tentara dan polisi. Padahal ada juga tentara yang mengantarkan ke puskesmas," kata salah satu penasihat hukum.
Selain itu, mereka juga menyayangkan penangkapan tidak menggunakan surat penangkapan.
Setelah ditangkap, jauh setelah hari kejadian, tepatnya ketika Muslim dan kawan-kawannya akan pergi memancing dan pemberian surat penangkapan pada keluarga juga jauh dari hari penangkapan.