Milenial

Cara Sederhana Jaga Kesehatan Mental, Sesekali Menangislah untuk Menenangkan Jiwa

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Melansir dari situs resmi World Federation For Mental

Penulis: Nurlailis | Editor: Fifi Suryani
IST
Furqana 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Melansir dari situs resmi World Federation For Mental Health (WFMH), sejak pertama kali pada 1992, peringatan ini menjadi agenda tahunan WFMH.

Dan 10 Oktober 2019 lalu, peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia berlangsung untuk yang ke-27 kalinya.

Tujuan awalnya, secara umum mengampanyekan advokasi kesehatan mental dan mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan terkait kesehatan mental atau kesehatan jiwa.

Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk menjaga kesehatan mental dari beberapa anak muda di Jambi.

Rahminingrum, Psikologi Unja angkatan 2018

Karena kesehatan mental sangatlah penting, menurut saya jadi kita perlu melakukan hal-hal yang menjaga kesehatan mental kita sendiri ya dengan cara yang sederhana mulai dari mencintai diri sendiri, membiasakan bicara yang baik.

Menyelesaikan masalah dengan komunikasi dua arah atau mengomunikasikannya, jangan memendam sendiri masalah yang ada, bercerita kepada orang tua, sahabat terdekat atau orang yang dipercaya.

Istirahat yang cukup, konsumsi makanan sehat juga penting ya dan jangan paksakan tersenyum jika memang itu terasa berat. Sesekali boleh lah menangis untuk menenangkan jiwamu, tapi selesaikan segera tangismu kamu harus bangkit 10 kali lebih kuat untuk menyelesaikan masalahnya.

Karena ada tawa orang lain di balik senyummu dan ada air mata orang lain dibalik tangismu. Yang terpenting lakukan lah hal-hal atau aktivitas positif.(nurlailis)

Linda Wahyuni, Psikologi UNJA angkatan 2018

Cara sederhana menjaga kesehatan jiwa mulailah dengan mensyukuri hidup, karena jika kita selalu melihat kelebihan orang lain maka kita tidak akan pernah merasa cukup dengan diri kita sendiri. Perasaan tertekan untuk terus mencapai segala hal, bisa memperburuk kondisi psikologis kita.

Percaya, hargai dan banggalah pada diri sendiri agar orang lain juga berlaku demikian terhadap diri kita. Usahakan untuk terbuka dan meluapkan berbagai perasaan yang mengganggu pada orang yang percaya.

Karena emosi yang terpendam hanya akan menyakiti diri kita sendiri. Dengan berbagi cerita, kita akan merasa lega dan lebih baik.

Jangan hanya memikirkan perasaan orang lain, namun juga jangan melupakan hak diri kita sendiri. Olahraga dan istirahat yang cukup. Dengan olahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang membantu kita memperbaiki suasana hati.

Furqana Wahyuni, Psikologi Unja angkatan 2017

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved