Carnaval Angso Duo, Ratusan Anak SD di Kota Jambi Ikut Lomba Membatik di Atas Layang-layang
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana membuka Festival dan Carnaval Angso Duo di Kota Jambi, Kamis (24/10).
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Carnaval Angso Duo, Ratusan Anak SD di Kota Jambi Ikut Lomba Membatik di Atas Layang-layang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Wakil Wali Kota Jambi, Maulana membuka Festival dan Carnaval Angso Duo di Kota Jambi, Kamis (24/10). Berbagai kegiatan akan digelar pada Festival dan Carnaval Angso Duo.
Saat pembukaan sendiri ratusan anak SD/Mi sederajat mengikuti lomba ragam hias batik Jambi di media lukis layang-layang dan untuk umum lomba desain lukis batik di kertas gambar A3. Selain itu, untuk lomba antar OPD dan kelurahan juga digelar lomba lip sync fun, serta lomba seloko adat Jambi.
Festival ini berlangsung selama 3 hari sejak Kamis (24/10) hingga Sabtu (26/10) besok, dengan berbagai rangkaian acara seperti, melukis layang-layang, lomba mewarnai, lomba seloko adat, kompetisi band, lomba lip sync, tata rias, desain batik, dan beberapa kegiatan lainnya.
Maulana menyebutkan, dengan digelarnya Festival dan Carnaval Angso Duo 2019 Kota Jambi, bagaimana, Kota Jambi bisa dapat lebih dikenal di kancah nasional.
• Cuma Modal Tusuk Gigi, Warga Jambi Kuras ATM Korbannya hingga Puluhan Juta, Ternyata Begini Aksinya
• Termakan Janji Palsu, Bocah SMP Kehilangan Keperawanannya, Empat Kali Diajak Main di Hotel Jambi
• Serapan Anggaran Pemprov Jambi di Bawah 50 Persen, Dinas PUPR Salah Soal Tender
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Jambi, Syarif Fashda dan dirinya, memberikan ruang yang luas untuk mengembangkan budaya Kota Jambi. Ini juga dilakukan untuk menunjang Kota Jambi menjadi pusat perdangan dan jasa.
“Kami memberikan perhatian khusus untuk pengembangan budaya, salah satunya melalui gelara-gelaran seperti ini. Ada manfaat yang besar apabila kita mampu mengangkat budaya kita,” jelasnya.
Maulana mengatakan, tujuan lain digelarnya acara ini yakni untuk mengangkat dan melestarikan budaya Melayu Jambi dan kehidupan kultur masyarakat Kota Jambi secara umum. Ia pun berharap pada tahun mendatang, acara ini bisa menjadi agenda nasional.
“Kita akan kirimkan festival yang telah dilaksanakan sejak Januari hingga sekarang ke Kementerian. Dengan banyak dikenalnya Jambi, maka akan banyak turis yang hadir,” terang Maulana.
Maka dari itu, dirinya meminta kepada seluruh OPD yang ada agar bersinergi untuk bisa memperkenalkan budaya Jambi. Karena dengan juga dikenalnya Kota Jambi di kancah nasional, tentu akan memberikan dampak pada peningkatan PAD Kota Jambi.
Selain itu, Maulana mengatakan, Pemkot Jambi mendorong pengembangan dan pelestarian budaya Melayu Jambi melalui proses pembinaan dari tingkat kecamatan, kelurahan hingga pada tingkat RT dan kelompok pemuda. Ini dikarenakan semua proses budaya itu mencerminkan kehidupan dasar masyarakat madani Jambi.
“Pengembangan budaya melayu Jambi ini harus mampu mendunia dan ini sebagai upaya pembangunan perdagangan dan jasa. Di salah satunya adalah jasa pariwisata dan akan meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Jambi. Jika banyak orang yang datang ke Jambi dan nginapnya di hotel dan makan di restoran yang ada di Jambi, maka 10 persen akan masuk dalam anggaran Pemkot Jambi yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur Kota Jambi itu sendiri,” tandasnya. (Rohmayana)