Berita Nasional
PKS Bereaksi Tahu Prabowo Bakal Jadi Menteri Jokowi: Ngapain Kemarin 2 Capres kalau Jadi Satu Juga?
PKS Bereaksi Tahu Prabowo Bakal Jadi Menteri Jokowi: Ngapain Kemarin 2 Capres kalau Jadi Satu Juga?
PKS Bereaksi Tahu Prabowo Bakal Jadi Menteri Jokowi: Ngapain Kemarin 2 Capres kalau Jadi Satu Juga?
TRIBUNJAMBI.COM - Hilang satu rekannya yang 5 tahun sebelumnya jalan berbarengan sebagai oposisi.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini harus menjadi oposisi sendiri untuk 5 tahun kedepan.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menyebut partainya akan tetap menjadi oposisi hingga lima tahun ke depan.
Hidayat Nur Wahid lantas memberikan komenternya terkait Partai Gerindra yang hampir pasti bakal menjadi koalisi.
• Prabowo Terang-terangan Ngaku Jadi Menhan Jokowi, Rizal Ramli: Hatinya Baik, Meski Kesannya Galak
• Analisis Kepala LIPI Ungkap Alasan Prabowo Gabung Barisan Jokowi, Ini yang Bakal Sakit Hati
• DEMI Ambisi dan 2024, Alasan Utama Bergabungnya Prabowo ke Koalisi Jokowi Hingga Tak Peduli Cibiran
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyambangi Istana Negara dan mengaku diminta membantu pemerintah di bidang pertahanan, Senin (21/10/2019).
• Kembalikan Formulir Penjaringan, H. Bakri Berharap Dukungan PKB dan Berkarya
• Pipa Pertamina Dekat Tol Purbaleunyi Terbakar Selasa Siang, Api Membumbung Tinggi, 1 Orang Tewas
Hidayat yang ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta mengungkapkan PKS tetap menjadi oposisi untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
Ia lantas menyinggung tentang Pilpres 2019.
"Ngapain kemarin kompetisi ada dua capres kalau ujung-ujungnya hanya satu juga (hanya koalisi, tak ada oposisi)," ucap Hidayat, Senin (21/10/2019).
"Ya berkompetisi itu ada konsekuensinya, jadi kami ingin menyelamatkan demokrasi," imbuhnya.
Alasan pertama yakni PKS ingin tetap konsisten terhadap sikapnya selama ini.
Kekalahan dalam Pilpres 2019 lalu seharusnya tidak lantas menyebabkan partai masuk dalam koalisi.
"Rasional dalam berpolitik adalah ada kompetisi, yang menang silahkan memimpin, yang kalah ya di luar (pemerintahan)," kata Hidayat.
Kedua, Hidayat menyebut PKS juga ingin konsisten terhadap sikap politik selama ini.
Seperti diketahui, PKS sudah menegaskan akan tetap menjadi oposisi untuk lima tahun ke depan.
Dan alasan ketiga yakni PKS mempertimbangkan suara dewan konstituen.