Jokowi Effect setelah Pelantikan Presiden, Banyak yang Tak Sadar Fenomena Ini 'Bekerja' pada 2014
Apa itu Jokowi effect dan bagaimana fenonena itu 'bekerja'? Banyak orang yang tidak menyadarinya.
Apa itu Jokowi effect dan bagaimana fenonena itu 'bekerja'? Banyak orang yang tidak menyadarinya.
TRIBUNJAMBI.COM - Perbincangan tentang Jokowi effect sedang hangat-hangatnya.
Jokowi effect sepertinya akan muncul lagi usai pelantikan presiden dan wakil presiden Minggu (20/10).
Sebenarnya seperti apa fenomena Jokowi effect?
Ada catatan menarik sekira lima tahun lalu terkait fenomena ini.
Baca Juga
• 4 Jenderal Angkatan 87-89 Berpeluang Jadi Kapolri, Jika Tito Karnavian Dipanggil ke Istana
• Ini Bakal Terjadi Jika Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Rocky Gerung Sebut Jadi Penguasa Istana
• Peringatan BMKG Suhu Panas Landa Indonesia Selama 1 Minggu ke Depan, Ini yang Bisa Dilakukan
Para analis meyakini, sepekan ke depan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan menguat, meski terbatas.
Cuma, penguatan IHSG akan terbatas. Sentimen pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin hanya cukup kuat di awal pekan.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony, memrediksi IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran 6.150-6.320.
Direktur Riset & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menghitung, IHSG akan menguat terbatas di kisaran 6.170-6.210.
Sentimen pelantikan Jokowi akan makin kuat bila susunan kabinet menteri terpilih sesuai harapan pasar, terutama untuk menteri yang berhubungan dengan ekonomi.
Meski begitu, Jokowi effect tidak aka bertahan lama.
"Pelaku pasar sudah mengantisipasi sejak sebelum pelantikan dengan melakukan pembelian, makanya tekanan beli tinggi lima sampai enam terakhir ini," kata Sukarno Alatas, analis OSO Sekuritas, Minggu (20/10).
Setelah itu, pelaku pasar akan fokus pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang digelar pekan ini. "RDG BI memberi sentimen lebih kuat," imbuh Sukarno.
Direktur Utama Investasi Saran Mandiri Hans Kwee memperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga. Alasannya, jarak antara rapat BI dengan The Fed masih terpaut satu pekan.

Meski begitu, IHSG tidak lantas langsung menguat bila suku bunga BI tetap atau turun. Menurut Hans, dampak positif akan terasa bila The Fed juga menurunkan suku bunga.
"Ini akan jadi sentimen positif," kata dia
Direktur Riset & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga memrediksi BI mempertahankan suku bunga di 5,25%.
• Deretan Nama yang Sudah Dipanggil ke Istana untuk Posisi Menteri Jokowi, Terbaru Kader PKB
• Harga Emas Dunia Selasa (22/10) Kembali Turun
Nico menilai, efek penurunan suku bunga sebelum ini belum efektif terhadap kredit. Padahal, BI menurunkan suku bunga untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui kredit.
Analis Bahana Sekuritas Christy Gunadi, dalam risetnya, menyebut, bank baru akan menyesuaikan bunga simpanan dan bunga kredit secara bertahap di awal 2020.
Tren penurunan suku bunga akan berdampak pada peningkatan laba bank, karena bank akan memiliki ruang lebih besar untuk menjaga pendapatan bunga bersih (NIM).
Analis menilai, tahun depan penyaluran kredit perbankan akan lebih baik. "Ini sejalan dengan masih berjalannya beberapa proyek infrastruktur tercermin pada anggaran pemerintah 2020," ungkap Christy.
Berdasarkan catatan 2014, melansir wikipedia Efek Jokowi atau Jokowi Effect merupakan istilah yang diciptakan media untuk mendeskripsikan pengaruh kepopuleran mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terhadap perpolitikan dan perekonomian Indonesia.
Dalam bidang politik, pendeklarasian Joko Widodo sebagai calon presiden dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014 diyakini dapat mendongkrak suara PDIP hingga 30%.
Sementara itu, di pasar modal, Jokowi effect atau efek Jokowi dikatakan dapat meningkatkan gairah penanam modal. Itu karena sosoknya dinilai mempunyai rekam jejak yang bersih, pro-rakyat, dan tegas.
Peristiwa dapat mandat hingga pelantikan
Setelah Jokowi memperoleh mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden pada tanggal 14 Maret 2014, indeks Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64, sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat hingga angka 11.386.
Analisis yang terangkum di wikipedia, kala itu PDIP mencoba menggunakan Jokowi dalam kampanyenya untuk mencapai target suaranya sebesar 25%.
Namun, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa suara PDIP gagal mencapai 20%, sehingga para analis politik mulai meragukan efek Jokowi.
Walaupun begitu, dalam bidang ekonomi, suara PDIP yang dianggap mengecewakan membuat IHSG turun 3,2 persen menjadi 4.765,73, yang merupakan penurunan terbesar semenjak 27 Agustus 2013.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat melemah dari 11.309 menjadi 11.342.

Rekam jejak Jokowi effect
Joko Widodo pertama kali dikenal oleh masyarakat luas setelah ia mulai menjabat sebagai Wali Kota Surakarta (Solo). Dengan gaya kepemimpinan yang dianggap pro-rakyat dan berani menghadapi pejabat regional yang kuat, ia berhasil mengubah kota Solo dari kota menjadi pusat seni dan budaya regional. Berkat rebranding yang dilakukannya, kota Solo berubah menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik, dengan motto The Spirit of Java. Ia juga dikenal karena berhasil merelokasi pedagang kaki lima melalui pendekatan yang "memanusiakan manusia" karena tidak memaksa menggusur pedagang dan mengedepankan dialog dan makan siang bersama. Infrastruktur kota diadakan, seperti bus Batik Solo Trans dan bus tingkat Werkudara. Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan persentase suara sebesar 90,09%.[15]
Berkat rekam jejak itu, Jokowi diminta untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada Jakarta 2012.
Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan dan Lingkaran Survei Indonesia memrediksikan Fauzi Bowo akan memenangkan pilkada dalam satu atau dua putaran. Namun, secara mengejutkan Jokowi berhasil memimpin pilkada putaran pertama dengan jumlah suara sebesar 42,60%.
Beberapa kekuatan Jokowi dalam kampanye "Jakarta Baru"nya adalah pendekatan langsung kepada rakyat, branding yang kuat dengan mengenakan baju kotak-kotak, dan pemanfaatan YouTube dan media sosial secara maksimal. Selain itu, setelah terpilih, Jokowi dikenal karena sering melakukan "blusukan" atau mendatangi langsung masyarakat untuk menjelaskan programnya sekaligus memperoleh masukan dari mereka.
Popularitas Jokowi makin melejit. Dia menjadi tokoh nasional.
Popularitas dan tren elektabilitas Jokowi juga dikatakan dapat mengubah peta politik nasional dalam pemilihan umum tahun 2014.
Jokowi diyakini dapat meningkatkan suara PDIP dalam pemilu legislatif tahun 2014. Bahkan, menurut beberapa lembaga survei seperti Charta Politika, bila PDIP mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden sebelum pemilu legislatif, suara PDIP dapat menembus 30%, tapi ternyata tak sampai jumlah itu.
Efek ekonomi
Pada awal 14 Maret 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke angka 4.693,81 karena sentimen negatif dari bursa saham regional akibat melemahnya data ekonomi Republik Rakyat Tiongkok dan memanasnya kembali krisis Ukraina 2014.
Namun, setelah Jokowi dideklarasikan sebagai calon presiden dari PDIP pada hari yang sama, pasar modal bereaksi secara positif dan IHSG melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64, atau naik 3,23%.
Selain itu, penanam modal asing masuk kembali dengan aksi beli bersih sekitar Rp 1,9 triliun, sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat hingga 11.386.
Terdapat beberapa faktor yang membuat pasar menanggapi Jokowi dengan positif.
Pertama-tama, ia dikenal sebagai orang yang bersahabat dengan pasar dan kepemimpinannya di Solo dan Jakarta dianggap profesional, konsisten, dan pro-rakyat.
Kemudian, ia diyakini akan memenangkan pemilihan presiden, sehingga memberikan kepastian bagi penanam modal.
Selain itu, Jokowi dianggap lebih berkomitmen dalam memperbaiki infrastruktur Indonesia, yang merupakan salah satu hal yang melemahkan iklim investasi Indonesia.
Selama menjadi gubernur, Jokowi telah melancarkan beberapa proyek infrastruktur yang penting tetapi telah mangkrak bertahun-tahun, seperti Angkutan Cepat Massal Jakarta.
Faktor lain yang membuat pencalonan Jokowi ditanggapi dengan positif adalah rekam jejak Jokowi yang bersih dari korupsi.
Namun, menurut Kepala Riset Danareksa Purbaya Yudi Sadewa, efek ini hanya sesaat saja karena rupiah sebelumnya sudah menguat dan Jokowi hanya menambah sentimen positif pasar.
Setelah hasil hitung cepat menunjukkan bahwa suara PDIP berkisar pada persentase 19%, pasar merasa kecewa, sehingga IHSG turun 3,2 persen menjadi 4.765,73, yang merupakan penurunan terbesar semenjak 27 Agustus 2013. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga melemah dari 11.309 menjadi 11.342.
Nah itulah sekelumit tentang Jokowi effect pada 2014. Apakah fenomena ini bakal terjadi lagi?
Subscribe Youtube
• Kenapa Indonesia Bersuhu Sangat Panas Belakangan Ini? Tercatat hingga 37 Derajat Celcius
• Kisah SRI Mulyani Sempat Disudutkan Kasus Bank Century Melambung di Bank Dunia Kini Jadi Menkeu Lagi
• Daftar 23 Kapolri sejak 1945 s/d Sekarang, Cek Perubahan Pangkat dan Nama-nama Terkenal