Kisah Militer

Pertempuran Berdarah di Tanah Papua, Prajurit Kopassus 5 Hari Tidur di Mayat Rekannya Yang Membusuk

Dia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.

Editor: Tommy Kurniawan
AMMOchambers
Pertempuran Berdarah di Tanah Papua, Prajurit Kopassus 5 Hari Tidur di Mayat Rekannya Sudah Membusuk 

Dia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.

Selama lima hari, Pardjo tidur di antara jenazah.

 

Tak ada obat-obatan dan makanan yang bisa digunakanannya.

Operasi Trikora:

- Usaha pemerintah Republik Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat (merebut kembali Irian Barat)
- Langkah diplomasi dan militer
- Operasi rahasia militer

Saat itu, Pemerintah Republik Indonesia melakukan Operasi Trikora

 

Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.

Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas, dan RPKAD yang sekarang bernama Kopassus.

Gabungan Kopassus dan Paskhas itu diterjunkan di tengah hutan belantara di Irian Barat.

Mereka masuk wilayah pertahanan Belanda dan mengacaukan konsentrasi pasukan musuh.

 

Prajurit yang siap tempur itu dibagi dua tim, yakni Banteng I di Fak-fak dan Banteng II di Kaimana.

Banteng I melakukan misi penerjunan di Fak-Fak, dipimpin Letda Inf Agus Hernoto.

Banteng II di Kaimana dipimpin Lettu Heru Sisnodo.

Sambil menunggu perintah berangkat, pasukan memilih leyeh-leyeh di bawah sayap pesawat.

 

Mereka berusaha tidur sekenanya untuk mengumpulkan tenaga.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved